[Haji] PBNU: Langkah JK Memantau Kaset Pengajian Sudah Berlebihan
jonygoblog.blogspot.com - jonygoblog.blogspot.Com - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Slamet Effendy Yusuf, menilai langkah Wapres JK (Jusuf Kalla) untk membentuk tim pemantau pemutaran kaset-kaset pengajian di masjid-masjid sudah sangat berlebihan.
Saya kira ni berlebih, tetapi ni jg sekaligus bahan mawas diri dari kalangan umat Islam untk tak berdakwah dgn cara yg provokatif, kata Slamet Effendy kepada Republika, Kamis (23/7).
Menurut Slamet, jalan terbaik bukan dgn cara negara memantau kegiatan dakwah seperti itu. Ia pun mempertanyakan, apa yg akan dilakukan apabila memang di lapangan ditemukan realita yg tak dikehendaki JK. Tradisi beribadah tak bisa diatur sedemikian rupa dgn ketat.
Slamet melanjutkan, mungkin memang ada sebagian orang yg mengeluh tentang speaker masjid, tapi itu tak dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ia menilai persoalan speaker ni merupakan subjektivitas orang, bergantung lingkungan tempat orang itu tumbuh dan hidup.
Orang seperti saya yg tumbuh di lingkungan pesantren, tiap hari mendengar orang tua mengajar ngaji, mendengar anak-anak pepujian, itu nikmat sekali. Walau sedang tidur pun mendengarnya nikmat, kata Ketua PBNU ini.
Sebelumnya, juru bicara JK, Husain Abdullah, menyebutkan Jusuf Kalla membentuk tim memantau pemutaran kaset-kaset pengajian di masjid-masjid. Lewat tim ini, JK bermaksud menghimpun fakta di lapangan untk mengukur tingkat kebisingan suara kaset pengajian.
Sumber: http://republika.co.id/berita/nasional/umum/15/07/23/nrxg95-pbnu-tim-pemantau-kaset-pengajian-sudah-berlebihan
Wapres Jusuf Kalla |
Saya kira ni berlebih, tetapi ni jg sekaligus bahan mawas diri dari kalangan umat Islam untk tak berdakwah dgn cara yg provokatif, kata Slamet Effendy kepada Republika, Kamis (23/7).
Baca Juga: JK: Kaset Pengajian Sebabkan Polusi Suara
Menurut Slamet, jalan terbaik bukan dgn cara negara memantau kegiatan dakwah seperti itu. Ia pun mempertanyakan, apa yg akan dilakukan apabila memang di lapangan ditemukan realita yg tak dikehendaki JK. Tradisi beribadah tak bisa diatur sedemikian rupa dgn ketat.
Slamet melanjutkan, mungkin memang ada sebagian orang yg mengeluh tentang speaker masjid, tapi itu tak dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Ia menilai persoalan speaker ni merupakan subjektivitas orang, bergantung lingkungan tempat orang itu tumbuh dan hidup.
Orang seperti saya yg tumbuh di lingkungan pesantren, tiap hari mendengar orang tua mengajar ngaji, mendengar anak-anak pepujian, itu nikmat sekali. Walau sedang tidur pun mendengarnya nikmat, kata Ketua PBNU ini.
Baca Juga: Awas, JK Bentuk Tim Pantau Suara Kaset Di Masjid
Sebelumnya, juru bicara JK, Husain Abdullah, menyebutkan Jusuf Kalla membentuk tim memantau pemutaran kaset-kaset pengajian di masjid-masjid. Lewat tim ini, JK bermaksud menghimpun fakta di lapangan untk mengukur tingkat kebisingan suara kaset pengajian.
Sumber: http://republika.co.id/berita/nasional/umum/15/07/23/nrxg95-pbnu-tim-pemantau-kaset-pengajian-sudah-berlebihan
other source : http://solopos.com, http://kabarmakkah.com, http://detik.com
Komentar
Posting Komentar