MELIHAT DENGAN IMAN
=== MELIHAT DENGAN IMAN ===
Seorang anak berusia 12 tahun menerima Yesus sebagai juru selamat pribadi dan Tuhannya pd saat KKR di akhir pekan.
Minggu depannya teman2 sekelasnya bertanya tentang pengalaman tersebut.
"Apa kamu mendengar suara Tuhan berkata-kata?" tanya seseorang.
"Tidak," jawab anak tadi.
"Apa kamu mendapat penglihatan?" tanya temannya yg lain.
"Tidak," jawabnya lagi.
"Jadi, bagaimana kamu tahu kalo itu Tuhan?" tanya temannya yg ketiga.
Anak tersebut berpikir sejenak dan kemudian menjawab,
"Sama seperti saat kita memancing ikan. Kita tak dpt melihat / mendengar ikan itu; tetapi kita dpt merasakan ikan tersebut menarik-narik pancing kita.
Nah...seperti itu juga, aku tak melihat / mendengar suara Tuhan tapi aku merasakan Tuhan menarik-narik hatiku.
Seringkali kita berusaha memahami kehidupan lewat apa yg kita lihat, apa yg kita dengar / apa yg kita rasakan, dgn panca indra kita.
Kita membuat pertimbangan dan penilaian berdasarkan bukti-bukti dari pengalaman kita. Namun sebenarnya ada tingkatan kebenaran yg tak dpt diterima oleh panca indra kita, dan pd tingkatan inilah IMAN berada.
Adalah IMAN yg memaksa kita untuk percaya, bahkan saat kita tak dpt menjelaskan kepada orang lain mengapa, bagaimana dan dimana tujuan akhir kita di dunia ini.
Dengan IMAN kita, kita tahu siapa yg kita percayai selama ini. Dan itu sudah cukup!!
Ibrani 11:1
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yg kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yg tak kita lihat".
Seorang anak berusia 12 tahun menerima Yesus sebagai juru selamat pribadi dan Tuhannya pd saat KKR di akhir pekan.
Minggu depannya teman2 sekelasnya bertanya tentang pengalaman tersebut.
"Apa kamu mendengar suara Tuhan berkata-kata?" tanya seseorang.
"Tidak," jawab anak tadi.
"Apa kamu mendapat penglihatan?" tanya temannya yg lain.
"Tidak," jawabnya lagi.
"Jadi, bagaimana kamu tahu kalo itu Tuhan?" tanya temannya yg ketiga.
Anak tersebut berpikir sejenak dan kemudian menjawab,
"Sama seperti saat kita memancing ikan. Kita tak dpt melihat / mendengar ikan itu; tetapi kita dpt merasakan ikan tersebut menarik-narik pancing kita.
Nah...seperti itu juga, aku tak melihat / mendengar suara Tuhan tapi aku merasakan Tuhan menarik-narik hatiku.
Seringkali kita berusaha memahami kehidupan lewat apa yg kita lihat, apa yg kita dengar / apa yg kita rasakan, dgn panca indra kita.
Kita membuat pertimbangan dan penilaian berdasarkan bukti-bukti dari pengalaman kita. Namun sebenarnya ada tingkatan kebenaran yg tak dpt diterima oleh panca indra kita, dan pd tingkatan inilah IMAN berada.
Adalah IMAN yg memaksa kita untuk percaya, bahkan saat kita tak dpt menjelaskan kepada orang lain mengapa, bagaimana dan dimana tujuan akhir kita di dunia ini.
Dengan IMAN kita, kita tahu siapa yg kita percayai selama ini. Dan itu sudah cukup!!
Ibrani 11:1
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yg kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yg tak kita lihat".
source : http://rohani.chiberz.com, http://youtube.com, http://reddit.com
Komentar
Posting Komentar