[BatuAkik] Rp 295 Juta Uang ADD Hilang

Rp 295 Juta Uang ADD HilangSopir mobil memperlihatkan tempat uang yg disimpan, diambil bandit gembos ban.Foto lukman/Palembang pos

#Dilarikan Bandit
Gembos Ban Mobil


MUARA ENIM - Kegelisahan terpancar di wajah Lamuspiron (53), Kepala Desa Baturaja, Kecamatan Rambang Dangku, Muara Enim, ketika melapor ke bagian SPKT Polres Muara Enim, Kamis (09/7), sekitar pukul 12.15 WIB.

Mengenakan baju dinas seragam batik, dan celana kuning, dia melaporkan kehilangan uang Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 295 juta, yg baru saja diambilnya dari Bank SumselBabel Cabang Muara Enim.

Uang itu hilang dari dlm mobil yg dikendarainya, setelah dilarikan bandit gembos ban, saat dirinya memperbaiki ban mobil Toyota Avanza Nopol BG 1321 LU yg dikendarainya mengalami pecah ban, akibat dipasang ranjau paku. Peristiwa itu terjadi di areal parkir pasar Mambo Sambing, Jembatan Enim I, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Muara Enim, Kamis (09/7), sekitar pukul 11.30 WIB.

Saat melaporkan kejadian itu, sang Kades ditemani tiga orang temannya yg ikut dlm satu mobil tersebut. Laporan sang Kades diterima KSPKT Polres Muara Enim Iptu Rusdi Yahya, dan Ipda Alatas.

Menurut Yomi, sopir mobil Avanza yg diajak Kades untk mengambil uang itu mengatakan, dia besama Kades baru saja mengambil uang ADD tersebut sebesar Rp 295 juta dari Bank SumselBabel Muara Enim. “Kami di dlm mobil, selain saya dan Pak Kades, jg ada 2 orang perangkat desa,” jelas Yomi yg dijumpai di Polres Muara Enim.

Dijelaskannya, uang yg baru diambil dari bank tersebut dimasukkan dlm tas dan diletakan di bawah dasboard mobil bagian depan sebelah kanan sebelah sopir. Lantas mereka hendak pulang menuju desanya. Tapi dlm perjalanan ketika baru sampai Jalan Jenderal Sudirman, dekat pasar mambo Jembatan Enim I, tiba-tiba ban mobilnya belakang sebelah kiri terasa kempis akibat bocor terkena paku.

Kemudian dia langsung memasukkan mobilnya ke areal parkir pasar mambo tersebut, untk mengganti ban yg pecah menggunakan ban serap. Saat mengganti ban serap tersebut, dia bersama Kades dan dua orang perangkat Kades ikut turun dari dlm mobil melihat ban yg pecah.

“Saat kami melihat ban pecah itulah, tanpa sepengetahuan kami pelaku mengambil uang tersebut dgn membuka pintu depan bagian kanan. Karena saat itu kami semua berada di posisi sebelah kiri mobil, sehingga tak kelihatan saat pelaku membuka pintu sebelah kanan,” jelas Yomi.

Uang tersebut ketahuan hilang, ketika dia dan Kades melihat tas tersebut sudah tak ada lagi berada di bawah dasboard tersebut. “Saya menduga kami sudah dibuntuti sejak dari bank. Kemudian pelaku sengaja memasang ranjau paku tersebut. Karena bentuk pakunya sangat berbeda dgn paku-paku yg biasa digunakan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Muara Enim Drs H Fajeri Erham, melalui Sekretaris BPMD Ivan, dikonfirmasi mengatakan mulai hari ni (kemarin,red) telah dilakukan proses pencairan dana ADD tersebut untk 245 desa se-Kabupaten Muara Enim. “Jumlah uang ADD yg dicairkan masing-masing desa bervariasi,” jelas Ivan yg berhasil dihubungi melalui ponselnya.

Menurut Ivan, uang tersebut digunakan untk membayar gaji para perangkat desa, dan untk kegiatan pembangunan fisik desa. “Dengan adanya uang ADD yg hilang ini, maka kita akan pangkil Kepala Desanya untk dimintai penjelasan seputar hilangnya uang tersebut,” jelas Ivan. Ketika ditanya apakah sang Kades akan mengganti uang yg hilang tersebut? pihaknya masih akan meminta penjelasan dari Kades.

Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto SIk, membenarkan adanya kejadian itu. Dia jg menyesalkan sikap sang Kades yg tak meminta pengawalan dari Kepolisian untk membawa uang ADD dlm jumlah besar yg baru dicarikan dari bank tersebut.

Atas kejadian itu, Kapolres mengimbau kepada seluruh kepala desa yg akan mengambil dana ADD, supaya meminta pengawalan dari aparat Polsek setempat untk mengurangi resiko. Dia jg akan memerintahkan ke masing-masing Polsek untk menyiapkan pengawalan bagi Kades yg akan mengambil uang ADD tersebut dari bank. ‘’Kita minta pengambilan uang itu dilakukan secara kolektif oleh beberapa desa dan dikawal oleh petugas Polsek untk menghindari resiko,” jelasnya. (luk)

source : http://flickr.com, http://palembang-pos.blogspot.com, http://imgur.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini