“Tidak bisakah kita minta kepala untk menyerahkan kasus ini?” tanya Yul Moo yg mulai pasrah. “kau lihat sebelumnya. Dia tak akan menyerahkannya pd kami” jawab Dong Chi “ Menurutmu kenapa dia melakukan itu?” tanya Yul Moo penasaran Dong Chi memberitahu Jaksa Moon itu ada di tim kejaksaan khusus. Yul Moo binggung, Dong Chi menceritakan tentang kecelakaan tabrak lagi saat Kang Soo berada. “Itu berkaitan dgn skandal dana tahun 1999 tim kejaksaan khusus.” jelas Dong Chi Kang Soo yg baru masuk ikut kaget dgn tim kejaksaan khusus, ia merasa kalau mereka menyelidiki ni maka ia bisa tahu siapa orang yg menabrak ibunya. Yul Moo tak percaya Ibu Kang Soo menjadi korban. Dong Chi membenarkan, Kang Soo penasaran ingin tahu siapa orang itu. Dong Chi menatap Kang Soo, Yul Moo melihat kearah Kang Soo lalu pindah menatap Dong Chi. Semuanya terlihat tegang.
“Ini adalah hasil DNA atas bukti yg ditemukan di pabrik.” ucap Dae Gi yg memberikan amplop pd Jaksa Moon. “Apa yg sedang dilakukan Koo Dong Chi sekarang?” tanya Jaksa Moon Dae Gi merasa Jaksa Moon tahu hal itu dan kenapa bertanya padanya. Jaksa Moon bertanya apakah Dong Chi masih menyelidiki kasus dari adik Yul Moo. Dae Gi membenarkan. “Menurut profiler, informasi yg dikirim pd mereka belum terlalu lama.” jelas Dae Gi lalu pamit pergi. Jaksa Moon terlihat menarik nafas panjang dgn semua masalah ni membuat dirinya gila.
Masih terlihat jelas gambaran foto dari pria yg menculik Kang Soo dan dijejerkan dgn tim kejaksaan khusus dan jg Direktur Oh. “Dia yg melakukan penculikan itu, tapi salah satu dari mereka yg menyuruh.Tapi jangan buru-buru ambil keputusan. Ini hanya apa yg kita kenal selama ini.Bisa jadi seseorang yg belum kita kenal di dlm penyelidikan kami.” jelas Dong Chi pd foto-foto yg ada di papan. “kenapa kau menempatkan Jaksa Choi secara terpisah?” tanya Kang Soo menunjuk foto Jaksa Choi “Aku harus menyelidiki dia lebih lanjut. Dia bisa saja semacam pengganti.” jelas Dong Chi Kang Soo menyimpulkan ada salah satu dari orang-orang itu yg menyebabkan kecelakaan ibunya. Dong Chi meminta Kang Soo untk fokus pd penculikan lebih dulu. Kang Soo mengerti. Yul Moo berpikir kemungkinan jaksa Moon yg melakukannya sambil menunjuk foto jaksa Moon. Dong Chi pikir tak ada bedanya, Kang Soo pikir tak mungkin karena Jaksa Moon memintanya untk bekerja sama untk menyelesaikan kasus dengannya. Dia ingat saat itu Jaksa Moon meminta untk berkerja menyelesaikan pd kasus itu juga, ia bertanya-tanya kenapa jaksa Moon melakukan itu semuanya. Yul Moo dan Dong Chi saling berpandangan tak percaya. “Aku serius. Dia katakan itu padaku beberapa hari yg lalu.” ungkap Kang Soo sambil berdiri menyakinkan. “Kalau begitu itu melegakan. Bagaimana dgn bukti hasil DNA yg kami temukan?” tanya Dong Chi
Yul Moo memberikan amplop pd Dong Chi, ia ingat ada dua alas bagasi yg jatuh dan mereka bisa melakukan tes DNA. “Satu DNA milik Kang Soo. Yang satunya milik Han Byul. Ini berarti keduanya di bagasi pd saat yg sama.” jelas Yul Moo yg memikirkan kalau ada dua anak kecil yg disembunyikan di dlm bagasi. “Bagaimana dgn catatan panggilan telpon yg dilakukan di pabrik?” tanya Yul Moo, Kang Soo memberikan lembarannya pd Yul Moo. “Semuanya ada lima panggilan. Salah satunya dari seorang warga desa situ. Tiga dikonfirmasi oleh para pekerja pabrik. Yang terakhir telpon yg tak terdaftar” jelas Kang Soo “Itu mungkin salah satu orangnya. di mana lokasinya?” ucap Dong Chi menduga-duga. “Aku sudah memeriksanya, tapi karena telponnya belum terdaftar jadi aku belum tahu.” ucap Kang Soo Lalu ketiganya melihat ke depan komputer Kang Soo, terlihat sinyal yg ponsel itu terlihat di depan layar. Yul Moo ingin ikut menyelidiki, Dong Chi memerintahkan Yul Moo tetap di kantor dan menyuruh menganalisa nomor telp itu. Dong Chi menanyakan dimana lokasi ponsel itu, Kang Soo melihat tempat itu tak jauh dari kantor mereka. Dong Chi menyimpulkan orang itu sengaa mendatanginya. Keduanya pergi, sementara Yul Moo mengambil kertas di meja Kang Soo dan kembali ke mejanya.
Jaksa Moon berdiri didepan jendela ruangannya, lalu ia melonggarkan dasinya dan berdiri sambil memegang kursi didepannya. Tiba-tiba ia masuk ke dlm ruangan Dong Chi sambil membanting pintu. Yul Moo terlihat ketakutan. “Di mana Koo Dong Chi? Dimana jaksa bodoh itu?” teriak Jaksa Moon. Yul Moo terlihat ketakutan, berusaha menjawab tapi ia malah terbata-bata. Jaksa Moon mengumpat Dong Chi yg melakukan semuanya semau dia dan apa yg dikatakan ketuanya itu hanya sampah. “kenapa kau lakukan semaumu? kenapa? Apa ni taman bermainmu?” teriak Jaksa Moon sangat marah. “Maafkan aku.” ucap Yul Moo dgn wajah tertunduk. “Apa kau ingin mati? Aku bilang kau ingin mati?” Apa kau tak tahu kau beneran akan mati?” Teriak Jaksa Moon dgn mata melotot. Dia mengatakan apa yg ia katakan itu serius, lalu memalingkan wajahanya sejenak lalu pergi, Yul Moo tertunduk dgn wajah masih ketakuan.
Dong Chi menyetir mobil sementara Kang Soo memegang GPS pentunjuk dari si sinyal ponsel itu berada. “Hyung, tidakkah suara mobil ni aneh?” komentar Kang Soo yg merasa ada suara tak enak di mobil Dong Chi “Kau benar. apa kita harus bawa ke mortir?” balas Dong Chi yg berusaha konsentrasi menyetir. Lalu ia bertanya apakah mereka tak salah belok, Kang Soo memperlihatkan pd Dong Chi dari petunjuk GPSnya merasa ponsel sinyal itu malah mengikutinya. Dong Chi melihat ke arah spionnya ada mobil yg mengikutinya dari belakang. Kang Soo menunjuk mobil yg ada dibelakang, Dong Chi mencoba berpindah jalur dan mobil itu mengikutinya jg dari belakang. “kenapa dia mengikuti kita?” tanya Kang Soo
“Aku jg tak tahu” jawab Dong Chi
Akhirnya Dong Chi berhenti di depan Dong Chi dgn pemandangan air laut yg terlihat bersih. Lalu keduanya keluar dari mobil, Dong Chi melihat dgn jelas kalau pria itu yg pernah ia lihat di pabrik. Si pria mengeluarkan buku dari dlm jasnya dan melempar pd Dong Chi begitu saja. Dong Chi melihat itu buku tabungan dgn beberapa transaksi di dalamnya. Kang Soo ingin menghentikan si pria yg akan pergi, tapi pria itu langsung melawan Kang Soo lalu melintir dan mendorongnya sampai Kang Soo tak bisa bergerak di depan mobil. Dong Chi ingin menolong tapi si pria menyuruh Dong Chi menjauh, ia mendorong Kang Soo sampai jatuh. Kang Soo terbatuk-batuk sepertinya ia tak bisa bernafas sejenak. Dong Chi menanyakan keadaaan Kang Soo lalu si pria itu pergi begitu saja dgn mobilnya.
Sambil memegang lehernya dan terbatuk-batuk Kang Soo menanyakan apa yg dipegang Dong Chi. Dengan tatapan tegang Dong Chi memberitahu kalau itu adalah uang. “21 Desember 1999. Ini uang yg dia dapatkan untk menculikku.” ucap Kang Soo melihat catatan di buku rekening. “kenapa dia berikan ni pd kami? Padahal Ini bukti besar.” ungkap Kang Soo binggung “Kita tak tahu dan akan tahu jika kita menyelidiki lebih lanjut.” jelas Dong Chi Lalu Dong Chi menanyakan apakah Kang Soo tak merasakan apapun setelah melihat peculiknya,Kang Soo mengatakan ia baik-baik saja. Dong Chi menyuruh Kang Soo untk mengecek apakah catatan itu benar / tak karena ia harus menemui seseorang dan akan segera kembali. Ia menyuruh Kang Soo pergi dgn mobilnya dan kuncinya masih ada di dalam.
Kang Soo masuk ke dlm mobil, Dong Chi dgn sambil menelp seseorang menyetop taksi, belum sempat ia masuk mobil yg di kemudikan Kang Soo terlihat oleng. Di dlm mobil Kang Soo mencoba menginjak rem tapi tak berfungsi, akhirna ia menabarakan mobilnya ke mobil yg terpakir di pinggir jalan. Dong Chi langsung berlari menuju mobilnya. “Kang Soo! Kang Soo!” teriaknya dari depan kaca mobil
Kang Soo mengangkat wajahnya, kepalanya terlihat terluka karena terbentur oleh stir mobil.
Jadi kau bilang ada kecelakaan Dan Kang Soo yg mengemudi?” tanya Jaksa Moon dlm ruangannya “kupikir itu bukan kesalahan Kang Soo. Seseorang sengaja merusak mobilnya.” jelas Dae Gi Jaksa Moon berdiri menghadap mejanya dan memuku mejanya, lalu menanyakan apakah Dae Gi yakin dgn hal itu. Dae Gi menyakinkan dgn apa yg ia pikirkan.
Dong Chi menemui Kang Soo yg sudah terbarik di rumah sakit. Tiba-tiba Kang Soo terbatuk, Dong Chi langsung duduk menanyakan keadaannya. Kang Soo yg melihat Dong Chi jg tak yakin tapi ia merasa baik-baik saja. Dia ingin bangun tapi Dong Chi menyuruhnya untk tetap berbaring. Dong Chi menarik selimut di badan Kang Soo dan meminta maaf. “Aku yg seharusnya minta maaf. Bagaimana mobilnya?” tanya Kang Soo “Ini bukan salahmu. Aku jadi target seseorang, tapi kau terjebak di tengah-tengah” jelas Dong Chi Kang Soo menanyakan siapa yg melakukannya, Dong Chi jg belum tahu, Kang Soo mengerti dari awal mobil mereka memang tak enak didengar, lalu bertanya apakah mobil Dong Chi dibawa ke polisi. “Aku meninggalkannya pd jaksa lain untk saat ini.” jelas Dong Chi
“Siapa yg akan melakukan ini? Apa ni sesuatu yg tak seharusnya kita selidiki?” dugaan Kang Soo, Dong Chi jg berpikiran yg sama. “Kurasa orang-orang itu benaran melakukan hal-hal seperti ini.” jelas Kang Soo tak percaya dgn orang yg sengaja membuat Dong Chi celaka “Orang-orang itu bahkan rela menculik anak-anak untk menutupi dosa-dosa mereka.” ungkap Don Chi Keduanya sempat terdiam sejenak, lalu Kang Soo menanyakan apakah mereka bisa mengalahkan orang-orang itu. Dong Chi hanya bisa menyenderkan badannya di kursi, Kang Soo menanyakan kembali apakah mereka bisa melakukannya. “Tetapi apa hanya kita dlm bahaya? Apa Jaksa Han aman?” tanya Kang Soo khawatir. Dong Chi ikut panik memikirkan tentang Yul Moo di kantor
Yul Moo yg sedang ada dikantor seperti belum tahu apa yg terjadi dgn Kang Soo, ia sedang sibuk mencari pemilik dari nomor ponsel yg ada disekitar pabrik. Ia memberikan stabillo pd nomor telp dgn belakang 4977, seperti ia teringat sesuatu dan mengecek ponselnya sendiri. [Jaksa Moon Hee Man: 010-884-4977] Terlihat nama Jaksa Moon dlm ponselnya, matanya melotot tajam karena ternyata nomor Jaksa Moon ada disekitar pabrik.
Jaksa Moon sedang duduk dlm ruangannya, terdengar ketukan pintu dan Yul Moo masuk ke dalam. Ia memberikan hormat pd Jaksa Moon yg menopang kepalanya dgn tangannya. “Ada yg ingin kutanyakan.” ucap Yul Moo “Aku menang. Kubilang aku menang. karakter seperti kau begitu,kau tak setuju?” jawab Jaksa Moon Yul Moo meminta Jaksa Moo untk menetapkan kembali tentang kasus Han Byul. Jaksa Moon membenarkan tangan kemejanya lalu menatap Yul Moo dan memberitahu kalau ia jg berharap yg sama. “Jika anda menolak, aku akan tempatkan permintaan resmi untk mengganti jaksa yg bertanggung jawab. Aku tak katakan ni sebagai jaksa. Aku katakan ni sebagai keluarga korban.” tegas Yul Moo “Jadi itulah yg jaksa lakukan, bukan? Korban memilih jaksa yg diinginkan.” ucap Jaksa Moon mengangguk setuju. “Cobalah untk melawan jaksa senior. Lihat apa kau akan dimakan. Tapi jika itu kau, kau mungkin akan dimakan. Bukankah itu benar?” tegas Jaksa Moon seperti memberikan peringatan. Yul Moo pikir kalau ia melakukan itu karena ada alasan yg penting, Jaksa Moon bertanya ada alasan penting apa. Yul Moo mengeluarkan ponselnya, Jaksa Moon melihat Yul Moo yg ada didepannya menelpnya.
“kenapa tiba-tiba menelponku?” tanya Jaksa Moon . Yul Moo menyerahkan lembaran kertas yg sudah diberi stabilo kuning. “Ini catatan telepon dari tersangka yg bertanggung jawab atas penculikan Han Byul. Tersangka menerima panggilan darimu.Dalam kasus tersangka mempunyai hubungan dekat denganmu. Pemahamanku adalah kau tak bisa menangani kasus itu.” jelas Yul Moo Jaksa Moon melihat kertas itu dan melemparnya begitu saja lalu ia membenarkan semua yg dituduhkan Yul Moo padanya. “Dan Juga ... seorang jaksa kepala yg mengambil kasus dari jaksa magang. Tidak ada jaksa seperti itu dinegara ini.” jelas Jaksa Moon
Setelah itu Jaksa Moon menyuruh Yul Moo keluar tapi Yul Moo tetap diam dan Jaksa Moon menyuruh Yul Moo untk keluar sekarang. Akhirnya Yul Moo keluar dgn membawa kertas yg ada nomor jaksa Moon di dalamnya.
Yul Moo yg keluar terlihat bersandar sejenak di tembok seperti tak percaya kalau Jaksa Moon yg menyuruh tersangka untk menculik Han Byul dan jg Kang Soo. Setelah itu ia jatuh berjongkok, bibirnya gemetar. Di dlm ruangan, Jaksa Moon seperti sedang berpikir karena kedoknya sekarang terbongkar. Lalu melepaskan kaca matanya tak percaya dgn masa lalu akan terbongkar sekarang.
Jang Won sedang memberikan cap stempel pd kertas di dlm ruangannya. Kwang Min merasa kalau Jang Woon itu terlalu mudah memberikan cap pd surat persetujuan. “Ini lebih baik daripada terlalu mudah mencap bibirku pd orang-orang.” sindir Jang Won kesal, lalu ia berhenti dan berdiri menatap Kwang Min “Berapa banyak ciuman yg sudah kau diberikan selama ini?” tanya Jang Won Kwang Min rasa ia sendiri tak tahu, Jang Won menyimpulkan karena sudah banyak jadi tak terhitung. Lalu ia bertanya dgn Jaksa Park, apakah Kwang Min tak bisa menghitung berapa banyak mereka berciuman. Dan Kwang Min hanya menjawab dgn lirikan matanya, Jang Won beranggapan Kwang Min banyak melakukan ciuman dgn Jaksa Park. Kwang Min menghela nafas dan bertanya apakah Jang Won ingin tahu tentang hal itu. Jang Won mengiyakan, Kwang Min berjalan mendekati Jang Won lalu memberika kecupan pd bibir Jang Won. Sementara Jang Won yg kaget langsung duduk dan terlihat binggung. “Kau Senang? Jaksa Park kalah taruhan jadi itu hukumannya.” jelas Kwang Min “Ayo kita berkencan.” ucap Jang Won Kwang Min melirik, Jang Won meralat perkataannya tadi hanya bicara sendiri. Lalu Kwang Min mendekati Jang Won sambil memegang dagu Jang Won. Menurutnya itu bukan waktunya dan ia mendengar Kang Soo yg terluka. “Jaksa Koo benar-benar semakin ketat, jadi kita punya banyak pekerjaan yg harus dilakukan. Jadi kenapa kau tak meneruskan Cap-nya?” ucap Kwang Min sambil merapihkan dasi Jang Won yg terlihat miring. Jang Won tersenyum, sambil memberikan cap secara perlahan. Kwang Min jg tersenyum melihat si pria yg selama ni ia paling benci.
Yul Moo sedang mencorat-coret dlm papan dgn menambahkan beberapa catatan. Dong Chi datang, Yul Moo langsung menanyakan keadaan Kang Soo. “Rumah sakit hanya perlu melakukan beberapa tes lagi. untk berjaga-jaga.” jelas Dong Chi yg sudah melepaskan jasnya. “Lega itu mengetahui kala itu tak lebih buruk.” ucapYul Moo Dong Chi menanyakan apakah Yul Moo suda memeriksa rekening yg ia kirimkan. Yul Moo pikir mereka perlu surat perintah, karena ia tak bisa berbuat apa-apa kalau hanya dgn nama saja. “Kalau begitu minta surat perintah.” perintah Dong Chi “Apa menurutmu kepala akan membiarkan kita?” tanya Yul Moo yg terlihat ragu “Tanyakan padanya untk itu.” jawab Dong Chi Yul Moo terlihat masih ragu, Dong Chi melirik dgn garukan kepalanya Yul Moo tak mengakui dgn sesuatu yg terjadi. Lalu ia duduk di mejanya menuliskan permohonan surat perintah. Dong Chi menatap papan seperti berpikir siapa saja yg bisa ia curigai sebagai dalang dari semuanya. Yul Moo melirik Dong Chi yg kembali melihat buku rekening yg ia dapatkan dari si penculik.
Yul Moo keluar dari ruangan berjalan kearah pintu jaksa Moon, dari belakang berbarengan dgn Direkur Oh yg berjalan keluar. Melihat Yul Moo yg terdiam di depan pintu, ia menegur Yul Moo yg terlihat ragu. “Saat kau magang, kantor kepala seperti neraka. Tetap kuat Jaksa Han.” pesan Direktur Oh
Yul Moo memanggil Dirketur Oh sebelum pergi
Ia memberikan surat permohonan pd Direktur Oh. “Kau ingin aku menyetujui permintaan surat perintah di tempat ketua?” tanya Direktur Oh melihat surat yg diberikan padanya. Yul Moo hanya tertunduk diam. “Tidakkah kau tahu dlm sebuah organisasi, Prosedur itu lebih penting dari apa pun. Melakukan hal ni di tempat ketua membuatku tak nyaman.” jela Direktur Oh. Yul Moo hanya mengatakan permintaan maafnya. Direktur Oh menanyakan apakah Yul Moo akan terus mengali kasus itu, Yul Moo terdiam. Direrktur Oh pikir kalau memang ada hubungan dgn adiknya mungkin ia jg akan melakukan hal yg sama. Yul Moo binggung karena Direktur Oh tahu akan hal itu. “Tidak ada rahasia disini. Aku jg mendapat laporan. Aku takkan menyebut diriku seorang deputi jika aku tak menyadari hal-hal seperti ini.” jelas Direktur Oh Dengan wajah sedih Yul Moo merasa Direktur Oh tak mau menyetujui surat perintah yg ia buat. Direktur Oh mengeluarkan pulpennya lalu menandatangani, ia setuju Yul Moo untk mengali lebih baik lagi karena ia jg penasaran siapa yg berhasil Yul Moo temukan. Yul Moo mengucapkan terimkasih. “Tapi nama orang yg mengirim uang. Kurasa itu nama yg kutahu.” ungkap Direktur Oh melihat nama yg tertera disana.
“Kim Nak Chun. Dia adalah seorang supir dari Yayasan Hwa Young pd tahun 1999.Dan bekerja untk Direktur Pak Man Geun.” jelas Yul Moo menunjuk nama pengirim rekening pd si pria penculik. “Jadi orang yg memberi uang pd si-penculik adalah Yayasan Hwa Young?” tanya Dong Chi “Uang dari Hwa Young, tapi pengirimnya Lee Jong Gon / Kepala Moon dan ada Sektor tersembunyi.” jelas Yul Moo sambil menunjuk foto keduanya. Dong Chi menanyakan apakah semua informasi itu yg dikatakan oleh Direktur Oh. Yul Moo membenarkan dan menceritakan tentang kejaksaan khusus memiliki banyak uang dan Direktur Oh yg mengelola uang itu dan mungkin saja uang Hwa Young di kelola jaksa Moon / Direktur Lee. “Tapi nomor siapa ini? Dikatakan 'khusus' jadi aku menebak ni dari kejaksaan khusus...7-3-2-5. Apa ni Nomor terdaftar?” tanya Dong Chi “Apa aku harus menyelidikinya?” tanya Yul Moo “Ya, lihat pd nomer organisasi dari tahun 1999.” perintah Dong Chi
Yul Moo mencari file yg di tunjuk Dong Chi, setelah itu Dong Chi menuli di bawah Jaksa Moon dan Direktur Lee kalau mereka ada dibawah Hwa Young. Yul Moo memberikan kertas catatan dan Dong Chi Menemukan nomor itu milik Direktur Lee Jong Gon. “Jadi Direktur Lee Jong Gon mengirimkannya?” tanya Yul Moo sedikit tak percaya “Ya.... Dengan asumsi bukti ni adalah nyata.” jelas Dong Chi “Mungkinkah itu nomor palsu?” pikir Yul Moo Dong Chi pikir tak seperti itu tapi bukti yg datang mereka terlihat begitu mudah, Yul Moo berpikir siapa sebenarnya yg membantu mereka. Dong Chi berpikir mungkin saja mereka memanfaatkan mereka. “Tapi, itu melegakan. Kami mempunyai tersangkanya.” ucap Yul Moo
Lalu Ponsel Dong Chi berbunyi, ia mendapatkan telp dari Kang Soo, ia kaget mengetahui Tuan Park Soon Bae datang kerumah sakit. Dong Chi menanyakan apa saja yg dikatakan Tuan Park padanya. Terdengar ketukan pintu, Satpam kejaksaan datang membawakan bunga untk Yul Moo. Wajah Yul Moo terlihat binggung siapa yg mengirimkan bunga untuknya. Ia melihat nama yg tertera sebagai pengirim Park Soon Bae. Dong Chi yg menelp melihat nama Yul Moo jg ada di dlm karangan bunga. wajahnya terlihat kaget dan binggung karena Tuan Park mendatangi Kang Soo dan mengirimkan bunga untk Yul Moo.
Jaksa Moon melihat surat perintah yg ada didepannya, ia bertanya pd Dong Chi yg ingin menangkap Tuan Park Soon Bae. Dong Chi membenarkan karena pria itu ada disana setelah penyelidikan pembunuhan dimotel dan ada setelah kecelakaan Kang Soo. “Aku yakin Park Soon Bae terlibat. Kali ni kita tak bisa membiarkan dia pergi. Jadi tolong setujui surat perintahnya.” tegas Dong Chi “Tutup kasus itu.” perintah Jaksa Moon “Dia bahkan mengirim bunga pd Jaksa Han.” jelas Dong Chi kembali “Kubilang tutup. Dong Chi merasa jaksa Moon itu tak menyadari situasinya dan mereka mendapatkan ancaman. Jaksa Moon tetap menyuruh Dong Chi untk menutup kasus itu. Dong Chi merasa Jaksa Moo tak punya rasa malu.
Jaksa Moon akhirnya berdiri dgn wajah melotot dan membuka kacamatanya tanpa berkedip menatap Dong Chi. Lalu berjalan tetap berada di depan wajah Dong Chi ia mulai berbicara. “ Kau.....Sementara kau berada di tanganku, hanya menutupnya secara diam-diam. Jika kau ingin hidupmu selamat” perintah Jaksa Moon “Kang Soo lima belas tahun yg lalu ... Apa ni kenapa kau menculiknya? Para anggota tim jaksa khusus. kau mencoba untk menyelamatkan nyawa mereka. Siapa yg mengeluarkan perintah? Apa kau orang yg memerintahkan untk menutup kasus tabrak lari Atau apa itu pihak Deputi Oh?” ucap Dong Chi “Jika kau tahu, kau akan menangkapnya? Kasus korupsi ini. kau ingin menangkap pelaku dgn buktimu, bukan? Tapi masalahnya ... jika kau menemukan seseorang yg lebih kuat daripada kau, hindari itu diam-diam.” balas Jaksa Moon “Tetapi jika jaksa menghindarinya... Siapa yg akan menangkap seseorang yg kuat?” tanya Dong Chi “kau tak bisa menangkap mereka.” jawab jaksa Moon “Tapi kau lakukan. Tapi kau menangkap mereka.kau menangkap orang-orang yg mengatur dana itu!” teriak Dong Chi yg sudah mulai kesal.
Jaksa Moon mengatakan mereka bukan orang yg menangkap mereka dan mengungkap dana itu. Dia memberitahu Hwa Young adalah orang yg melakukannya, dan mengunakan jaksa untk menyelamatkan muka dari fitnah. “kau ... kau pikir menangkap orang-orang jahat hanya masalah keterampilan, bukan?Jangan salah paham. Semua orang buruk kau tangkap. Mereka kurang kuat darimu.” “Apa kau tahu apa yg kau butuhkan untk menangkap orang-orang berkuasa?Ijin dari orang kuat lainnya.Jika kau tak memiliki itu, tak peduli berapa keras jaksa coba.. dia tak akan bisa menangkap mereka.” jelas Jaksa Moon panjang lebar “Ijin semacam itu.Bagaimana jika aku tak membutuhkannya?” ucap Dong Chi yg terlihat acuh “Kalau begitu kau siap mati Atau kau akan terluka.” peringati Jaksa Moon Lalu ia memegang pundak Dong Chi memberitau masalah seperti itu terjadi selama profesi jaksa seperti itu. Keduanya saling melotot tajam, Dong Chi jg tak mau kalah karena ia merasa benar. Setelah itu ia berjalan diatas rooftop tepat ditepian gedung, ia menatap matahari yg mulai terbenam lalu kembali turun
Dong Chi berbicara memerintahkan seseorang untk keluar dan pergi supaya mereka bisa memberikan dukungan. Yul Moo yg mendengarnya ikut berdiri setelah itu ia duduk lemas. “Halo, ni adalah Jaksa Koo dari Kantor Kejaksaan Incheon.Apa ni sekretaris direkturdari Yayasan Hwa Young? aku ingin mendakwa Park Man Geun dgn penculikan dan pembunuhan seorang anak pd tahun 1999.” jelas Dong Chi Lalu ia menanyakan berapa lama waktu supaya untk datang. Yul Moo yg mendengarnya terlihat garuk-garuk kepala karena binggung. Setelah Dong Chi menutup telp Jaksa Moon masuk dgn membanting pintu.
Dong Chi memberitahu kalau dirinya baru saja akan menelp Jaksa Moon karena ia menduga jaksa Moon ikut terlibat juga. “kau dan Direktur Lee Jong Gon jg akan berada di bawah interogasi.” jelas Dong Chi “Baiklahhh. Panggil mereka untk meminta maaf, dan batalkan semuanya.” perintah Jaksa Moon “Aku tak mau. Kasus ni adalah tentang penculikan dan pembunuhan seorang anak. Ini bahkan bukan soal penuntutan / penjara.Aku hanya bilang akan menyelidikinya.Apa masalah dgn itu?” ucap Dong Chi
Tiba-tiba Direktur Oh datang mengatakan kalau yg dikatakan Dong Chi itu benar. Dengan nada menyindir ia melihat Dong Chi itu sungguh keterlaluan dan mengesankan karena bersikeras mengikuti prosedur yg bisa menrusak semuanya. “Jadi, kau jg harus mengikuti prosedur.” ucap Direktur Oh, lalu matanya memberikan kode pd dua pria yg ikut masuk ke dlm ruangan. “Jaksa Koo. Karena bukti kasus dari saksi almarhum di bawah perlindungan dan sudah ada permintaan untk pemeriksaan. tolong bergabung dgn kami untk diinterogasi.” ucap si pria Dong Chi hanya tersenyum mendengar perintah dirinya yg diinterogasi sekarang, seperti jalan menuju kebenarannya di jegal lagi. Yul Moo kaget, Dong Chi menatap Direktur Oh yg berkerja sama dgn jaksa Moon untk mencegahnya menyelesaikan kasusn Han Byul.
Dengan memberikan hormat Dong Chi keluar dari ruangan, Kang Soo yg baru datang terlihat binggung ada dua orang yg membawa Dong Chi keluar. Direktur Oh menatap sinis pd Jaksa Moon dan ikut keluar. Yul Moo akhirnya ikut keluar, Jaksa Moon ingin keluar menanyakan keadaan Kang Soo lebih dulu. Kang Soo dgn wajah tertunduk memberitahu ia baik-baik saja.
Jaksa Moon sedang duduk di dlm ruangannya, lalu menelp Kang Soo menanyaka tentang video dari cincin seksa yg dimiliki Dong Chi ia memerintahkan Kang Soo menemukan dan membawanya padanya.
Kang Soo mencoba mencari video rekaman dgn pundak yg masih sakit. Ia mencari di laci tak ada dan mendapatkan kunci lemari Dong Chi dan membukanya. Kang Soo menemukan amplop coklat dan melihat ada lembaran kertas dan usb di dalamnya. Lalu membalikan kertas yg ia temukan. *** Dong Chi seperti disidang dlm ruang rapat, si pria dgn wajah sinisnya mengatakan pd Dong Chi kalau yg mereka lakukan itu pemeriksaan.
“Apa yg kau pakai? Apa kau tak menghormati kami?” teriak pria yg akan menginterogasinya sinis. Dengan terlujuknya si pria menyuruh Dong Chi untk keluar. Yul Moo yg sengaja berdiri diluar binggung melihat Dong Chi yg sudah keluar. Dong Chi tersenyum memberitahu mereka hanya mempermasalahkan dgn pakaian yg ia gunakan.
Dong Chi kembali ke ruangannya ngambil jas dan memakainya. Kang Soo terlihat terdiam dgn wajah tegang, Dong Chi menepuk pundaknya menanyakan kenaap Kang Soo kembali ke kantor. “Apa ni 911? Aku mau melaporkan kecelakaan” terdengar rekaman suara yg ia dpt dari tuan Park. Yul Moo binggung dan Dong Chi terlihat kaget, Kang Soo tahu kalau itu suara dari Jaksa Moon dan itu tentang kecelakaan. Dong Chi menegaskan bukan dia orangnya. “Jika bukan dia ... lalu siapa?” tanya Kang Soo menatap Dong Chi Ia memperlihatkan kertas koran fotokopian mempelihatkan nama Chang Gi yg ada ditulisan itu. Kang Soo menduga kalau Chang Gi yg melakukanya. Dong Chi berusaha meminta Kang Soo untk tenang Terdengar suara ketukan pintu, lalu Dong Chi membenarkan kalau Chang Gi yg ada dlm kecelakaan itu. Ketiga terlihat kaget melihat yg masuk ke dlm ruangan. “Aku pengacara Jung Chang Gi, atas nama Yayasan Hwa Young Park Man Geun.” ucap Chang Gi memperkenalkan dirinya. Bersambung ke Episode 15
Komentar
Posting Komentar