Kado Dari Sancang "Malam Sesepi Rimba"
Semilir angin dan putihnya pasir pantai Sancang ditambah dgn keramah-tamahan khas penduduk lokal desa Sancang telah memberikan memori indah tersendiri bagi kami yg beberapa saat yg lalu melaksanakan Praktek Pengenalan Ekosistem Hutan (PPEH). Lima hari di desa Sancang sudah bisa membuat kami jatuh hati kepada desa kecil tersebut.
Sancang , 21 Juli 2011"Malam Sesepi Rimba"Yoga
Dengan segitu banyaknya memori indah tentang desa Sancang, kami menjadi semakin terpesona dgn desa tersebut ketika kami mendapat kado yg indah dari bapak Yoga, salah satu guide kami disana. Ia memberikan kami sebuah puisi indah yg berasal dari lubuk hatinya yg terdalam, sebuah wujud syukurnya atas kehadiran generasi muda yg berjiwa konservasi dan peduli akan alam.
Puisi tersebut berjudul :
PEDULIKAH ANDA PADA LEWEUNG SANCANG
gemerisik pasir putih menggeliat terinjak kaki yg indah
disertai semilir angin lembut menyapa selamat pagi
dahan ketapang rindang terayun menggapai ombak
membawa generasi ku mengelana ke Leweung Sancang
ada getar rasa bangga pd diri yg mulai senja
ternyata masih ada generasiku yg peduli
pada kawasan yg tersisa , kawasan yg terluka
akibat ulah tercela kesombongan manusia
masih banyak misteri alam yg tersembunyi disana
untuk kau ungkap , kau sibak , kau catat
pada lembar-lembar kertas putih penelitian
untuk kau tanamkan pd dada yg berjiwa konservasi
wahai generasiku
masih terngiang di telinga ini , teriakan nyaring suara merdu mu
bapa ..!! ini pohon apa ? itu suara burung apa ?
bangga rasa ini ... terharu kalbu ini ... anakku
ternyata kalian generasi penerus leluhurku
Leweung Sancang hutan legenda yg tersisa
cerita Raden Kian Santang dan Prabu Siliwangi
jadi saksi tumbuhnya pohon kaboa dan macan putih
digjayanya kehidupan masa lalu , yg penuh makna
falsafah hidup , silih asah , silih asih , silih asuh
pegangan warga tatar pasundan yg dipertahankan
Dangiang Sancang ... melegenda kemana-mana
untuk kau pertahankan diawan tahta kejayaan
wahai generasiku
aku bangga kau mau berkelana dan melangkah ke dalam kawasan
kau sibak ... kau ukur ... kau catat
semua kejadian yg terlihat , terdengar dan yg kau rasakan
silahkan kau bawa ke atas singgasana karya
untuk bekal meniti tangga meraih cita
Leweung Sancang hutan penuh harapan dan kebimbangan
harapan kembali untuk meraih kembali hutan yg subur makmur loh jinawi
bimbang oleh tingkah tercela , keserakahan manusia
![]() |
teks asli tulisan tangan pak Yoga |
source : http://wikipedia.org, http://lintas.me, http://faridazroel.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar