Apa Itu Jilboobs ? Dan apa penyebab munculnya fenomena Jilboobs ?
● Apa itu Jilboobs ?
Ada 2 buah kata yang selalu menarik perhatian dan menarik untuk diperhatikan. Dan keduanya berhubungan dengan wanita.
Kedua kata tersebut adalah kata “jilbab” yang jika diterjemahkan secara bebas adalah suatu busana yang ( wajib ) dikenakan oleh wanita ( muslim ), dimana busana tersebut didesain sedemikian rupa sehingga menutupi seluruh aurat wanita, dengan beberapa ketentuan spesifik lainnya, seperti : tidak boleh menyerupai dengan laki-laki, tidak tembus pandang / transparan dan tidak boleh memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya.
Dan kata yang kedua adalah “boobs” yang jika diterjemahkan secara bebas adalah buah dada wanita. Yang tidak perlu lagi dijelaskan panjang lebar tentangnya.
Masing-masing kata saja sudah sedemikian menariknya, apalagi jika kedua kata tersebut digabungkan. Jilbab dan Boobs, atau Jilbabboobs, yang kemudian lebih terkenal dengan akronimnya saja : Jilboobs.
Maka dari akronim tersebut , yang dimaksud dengan Jilboobs atau jika diartikan secara bebas adalah, berjilbab namun tetap menonjolkan boobs-nya.
Tentu, menjadi lebih menarik untuk diperhatikan.
Hanya saja, yang terakhir, konotasinya berubah menjadi negatif.
Ibaratnya rumus matematika, jika positif dikalikan negatif maka hasilnya selalu negatif.
Jilbab adalah positif.
Sedangkan boobs lebih cenderung ke negatif ( jika cenderung ke positif, sebutannya bukan “boobs” melainkan “breast”. Sebab kata “boobs” bisa diartikan sebagai sebuah kata untuk mengolok-olok ).
Dan dua kata gabungan “positif – negatif” inilah, Jilboobs, yang akhir-akhir ini ramai menjadi bahan perbincangan di media massa.
Ramai, karena menyangkut suatu ketentuan ( kewajiban ) dari sebuah nilai-nilai agama – yang seharusnya dipatuhi.
Ramai, karena menyangkut dengan suatu “benda yang sensitif”.
Ramai, karena selalu disangkut pautkan dengan suatu mode ( wanita ). Dan yang namanya mode, tidak akan pernah habisnya.
Bahkan saking ramainya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sampai angkat bicara mengeluarkan fatwa : bahwa Jilboobs adalah haram. Titik.
Saat ini, munculnya fenomena Jilboobs ( tentu saja ) menuai pro-kontra. Ada begitu banyak pernyataan dan pertanyaan yang berseliweran di media massa.
Pertanyaannya adalah, mengapa sebuah ketentuan aturan agama yang sudah begitu sangat jelas “juklaknya” bisa “dibuat rancu” sedemikian rupa ?
Masing-masing pihak tentu memiliki alasan dan argumen sendiri-sendiri.
Namun, dengan sedikit mengkesampingkan alasan-alasan popular dan hal-hal yang sifatnya parsial, ada baiknya jika melihat fenomena Jilboobs ini dalam sebuah kerangka ajaran Islam yang lebih besar dan lebih utuh. Dan hal itu hanya bisa dilihat dengan menelusuri sebab-sebabnya
● Apa penyebab munculnya fenomena jilboobs ?
Mengapa sampai muncul fenomena Jilboobs yang kontroversial ini ?
Apa sebabnya ?
Apa pendorong dan "modus operandinya" ?
Sampai saat ini, para pengamat yang memperhatikan dan mempelajari munculnya fenomena Jilbbobs, umumnya ( hanya ) mempunyai 2 pendapat tentang apa sebab dan alasan munculnya “busana muslim” yang kontroversial ini :
1. Para pemakai dan penganut Jilboobs, mengenakan busana ini karena kurang dan atau tidak mengetahui.
Dan karena kurang tahu atau tidak tahu tentang ketentuan dari berhijab yang sebenarnya, maka mereka kemudian masih melakukan “hal yang batil”.
Apabila alasan penyebab memakai Jilboobs karena kurang tahu atau tidak tahu, maka hal ini masih bisa untuk dimaklumi.
Bagi yang telah mengetahui hukum dan aturan berbusana secara islami secara baik dan benar, kewajibannya memberitahu dan membimbing mereka.
2. Mereka sebenarnya sudah tahu tentang hukum dan aturan berbusana secara Islami yang baik dan benar, namun karena terlanjur kepincut sebuah mode, mereka tetap nekat mengenakan Jilboobs.
Mereka sudah menggunakan jilbab namun tetap memamerkan “boobs”nya.
Ibaratnya adalah mencampur yang hak dan batil.
Kewajiban yang lainnya adalah untuk mengingatkan mereka.
Dua penyebab dan alasan mengapa mereka ber-Jilbbobs ini memang bisa jadi benar.
Dan dua hal ini lebih cenderung kepapa penyadaran personal.
Sehingga apabila ditimbang faktor dampak resiko dan bahayanya, mungkin masih bisa dibimbing dengan sabar dan telaten.
Masalah dan dampak yang jauh lebih besar – dan akan sangat berbahaya bagi keseluruhan bangunan Islam – justru jika penyebab ber-jilboobs berasal dari faktor yang ketiga.
Yang sepertinya malah terlewat untuk dibahas dan dikupas oleh para pengamat. Yaitu :
3. Fenomena Jilboobs disebabkan adanya upaya pembusukan dan penghancuran dari dalam ( Islam ) secara terstruktur.
Sebagian anda mungkin menganggap bahwa analisa penyebab munculnya jilboobs ini terlalu jauh.
Namun sepertinya penyebab ketiga ini tidak bisa diabaikan begitu saja.
Ada sebuah indikasi yang bisa jadi mengarah ke hal ini.
Mungkin sebuah satu kebetulan, namun konon ada salah satu komunitas di FB yang menamakan diri sebagai “jilboobs community” atau komunitas berjilboobs.
Artinya ?
Bisa jadi, memang ada suatu langkah dan upaya dengan tujuan agar fenomena jilboobs ini bisa terorganisir – sehingga bisa memberi pengaruh dan dampak yang lebih significant –bukan merupakan sebuah gerilya personal atau karena kepincut mode semata.
Pihak-pihak luar benar-benar telah faham dan menguasai sebuah kenyataan bahwa bangunan Islam tidak akan pernah bisa dihancurkan. Kecuali dari dalam.
Perjalanan sejarah yang panjang telah membuktikan hal ini.
Dan jika indikasi penyebab ketiga munculnya fenomena jilboobs ini benar, maka sudah saatnya merapatkan barisan untuk menangkal dan melawannya.
Simak juga :
Komentar
Posting Komentar