Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai

jonygoblog.blogspot.com - 1. Catatan Kejahatan Beranjak dewasa, Carl Panzram menjalani hidupnya dgn mencuri apapun, mulai dari sepeda, hingga perahu pesiar yg membuatnya berkali-kali ditangkap dan dipenjara. Saat berada di penjara, ia jg tak pernah berhenti membuat ulah dgn menyerang para penjaga dan menolak perintah mereka.
Pada Agustus 1920, Panzram merampok rumah William Howard Taft yg saat itu masih menjabat sebagai menteri perang dan belum menjadi presiden Amerika Serikat. Dari rumah Taft, ia mencuri banyak perhiasan serta pistol yg kemudian ia gunakan untk melakukan pembunuhan membabi buta.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Carl Panzram [Image Source] Harta yg ia dapatkan dari rumah Taft, ia gunakan untk membeli sebuah yacht dan menyewa 10 orang pelaut sebagai anak buah kapal. Carl membuat para pelaut tersebut mabuk, memerkosa, dan membunuh mereka sebelum membuang mayatnya ke laut. Ia baru berhenti ketika kapalnya mengalami kecelakaan di dekat New Jersey. Panzram kemudian menumpang sebuah perahu ke Afrika dan mendarat di Luanda. Ia mengaku bahwa saat berada di sana, Carl memerkosa dan membunuh seorang bocah laki-laki berusia sekitar 11 / 12 tahun dan tak menyesal sedikitpun. Ia jg mengaku menyewa sebuah perahu dayung dgn enam orang pendayung, menembak keenam pendayung tersebut, kemudian melemparkan mereka ke buaya-buaya yg ada di sungai.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Rumah William Howard Taft jg pernah menjadi sasaran perampokan Carl Panzram [Image Source] Setelah kembali ke Amerika, ia jg menegaskan bahwa dirinya memerkosa dan membunuh dua anak kecil dgn memukuli salah satu anak dan mencekik yg lainnya hingga keduanya tewas. Ia jg mengaku menembak seorang pria yg berusaha merampoknya dgn pistol yg ia curi dari seorang polisi. Ketika ia ditangkap untk yg terakhir kalinya pd tahun 1928, ia mengaku telah melakukan pembunuhan saat merampok sebuah rumah di antara Baltimore dan Washington, D.C. dan membunuh dua orang anak laki-laki di Philadelphia. Selain beberapa pembunuhan ini, Carl jg sempat merencanakan ingin membunuh seluruh penduduk kota dgn meracuni persediaan air dgn menggunakan arsenic. Tidak hanya itu saja, ia jg berencana menenggelamkan perahu perang Inggris di pelabuhan New York untk memprovokasi perang antara Inggris dan Amerika. Sungguh mengerikan!
2. Motif Kejahatan Meskipun ada begitu banyak korban pria yg ia perkosa dan bunuh, Carl Panzram bukanlah seorang homoseksual. Dalam otobiografinya, ia menulis bahwa dirinya adlh pribadi yg selalu marah dan hampir selalu memerkosa pria yg ia rampok bukan karena dirinya homoseksual, tapi untk menunjukkan dominasi dan memperlakukan para korbannya. Karena tubuhnya yg begitu kuat, Carl dgn mudah mengalahkan kebanyak korban pria yg ia temui.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Foto Mugshot Carl Panzram [Image Source] Secara total, Carl Panzram mengaku telah melakukan 21 pembunuhan dan 1000 pemerkosaan anak laki-laki dan para pria diantara kejahatan lainnya. Dalam biografinya, ia jujur dan terang-terangan mengakui semua kejahatannya tanpa menyesal. Untuk semua hal tersebut, sedikitpun aku tak menyesal. Aku benci semua umat manusia termasuk diriku sendiri, tulisnya dlm otobiografinya yg ia tulis di balik jeruji penjara.
Kehidupan Masa Kecil yg Mengerikan Kebanyakan orang tak akan menyangka ada sosok yg sekejam Carl Panzram. Tapi para kriminolog yg mempelajari tentang dirinya menemukan bahwa sikap sadisnya ni berasal dari masa kecilnya. Carl Panzram lahir pd tahun 1891 dan berasal dari keluarga miskin di Minnesota. Ayahnya meninggalkan keluarganya ketika Carl masih berusia 8 tahun. Tanda-tanda kriminalitas terlihat saat ia berusia 12 tahun ketika ia masuk ke rumah tetangganya dan mencuri beberapa kue, apel, dan sebuah pistol.
Karena telah beberapa kali melakukan pencurian, pd Oktober 1903, saat ia masih berusia 12 tahun, Carl Panzram dikirim ke Minnesota State Training School, sebuah fasilitas koreksi untk anak-anak bermasalah. Saat berada di sekolah tersebut, ia terus menerus dipukuli, disiksa dan diperkosa oleh staf sekolah tersebut. Saking parahnya sekolah tersebut memperlakukan muridnya, anak-anak di sana menyebut sekolah tersebut sebagai The Painting House karena anak-anak akan masuk seperti kanvas kosong, tapi keluar dgn luka lebam dan darah di tubuhnya.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Minnesota State Training School [Image Source] Carl Panzram begitu membenci sekolah ni sampai akhirnya ia memutuskan untk membakarnya. Ia berhasil melakukan hal tersebut tanpa terdeteksi. Suatu ketika, ia jg berusaha melarikan diri dari sekolah tersebut, tapi ia diburu oleh para staf dan dipukuli karena tindakannya ini. Semua perlakuan kejam yg ia terima hanya memperparah keadaannya. Akhir tahun 1905, Carl Panzram dilepaskan dari sekolah tersebut. Di masa remajanya, ia telah menjadi seorang pecandu alkohol dan terus terlibat masalah dgn pihak berwajib. Ia kabur dari rumah di usia 14 tahun dan sering melakukan perjalanan dgn menggunakan kereta. Ia kemudian menceritakan bahwa dlm salah satu perjalanannya, ia diperkosa ramai-ramai oleh sekelompok orang gelandangan dan menurutnya menjadi seorang anak laki-laki yg semakin ‘sedih, sakit, tapi jg lebih bijak’.
3. Kehidupan Semasa di Penjara Tahun 1907 saat berusia 15 tahun setelah mabuk di sebuah bar di Montana, Carl Panzram mendaftar menjadi tentara Amerika. Tapi tak lama, ia selalu melawan perintah dan kemudian dituduh melakukan pencurian yg membuatnya dipenjara pd tahun 1908 hingga 1910 di Fort Leavenworth. Carl mengaku bahwa sedikit kebaikan yg tersisa pd dirinya habis sama sekali setelah ia berada di penjara tersebut.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Oregon State Penitentiary [Image Source] Juni 1915, ia kembali dipenjara di Oregon State Penitentiary di Salem. Di penjara tersebut, ia berada di bawah pengawasan sipir Harry Minto yg percaya bahwa tahanan harus diperlakukan dgn keras seperti dipukuli dan diletakan di ruangan isolasi. Carl Panzram menceritakan masa-masa ia berada di sana dan bersumpah tak akan menerima hukuman 7 tahun di sana dan ia begitu membenci para sipir dan apa yg mereka lakukan padanya. Carl Panzram kemudian membantu teman tahanannya, Otto Hooker untk melepaskan diri dari penjara. Saat melarikan diri, Hooker membunuh Minto. Carl Panzram menerima hukuman beberapa kali di Salem termasuk 61 hari ditahan di kurungan isolasi sebelum ia melarikan diri pd 18 September 1971. Sebagai buronan, ia terlibat dlm dua penembakan sebelum ditangkap dan dikembalikan di penjara. 12 Mei 1918, ia menggergaji jeruji penjara dan kabur lagi tanpa tertangkap. Ia mengubah namanya menjadi John O’Leary dan mencukur kumisnya.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Penjara Leavenworth, tempat Carl Panzram tinggal hingga akhir hidupnya [Image Source] Tahun 1928, ia kembali ditangkap karena perampokan di Washington D.C. dan tanpa dipaksa mengaku membunuh dua anak laki-laki. Dengan begitu banyak kejahatan yg ia lakukan, ia dikirim ke penjara Leavenworth. Ia berkata pd sipir, Aku akan membunuh orang pertama yg menggangguku. Karena ancaman ini, ia ditugaskan pekerjaan di ruangan laundry sendirian. Tapi pd 20 Juni 1929, ia membunuh Robert Warnke, mandor ruang laundry penjara dgn memukulinya menggunakan batang besi hingga tewas. Atas pembunuhan ini, ia dituntut hukuman mati. 4. Berteman dgn Seorang Penjaga Penjara Dalam masa tahanan sebelum ia dihukum mati, ia berkenalan dgn seorang penjaga penjara bernama Henry Lesser. Penjaga penjara berusia 26 tahun tersebut merasa kasihan dgn Carl Panzram dan memberinya uang untk membeli makanan dan rokok. John Borowski yg menyutradarai film dokumenter Carl Panzram menyebutkan bahwa belum pernah ada seorangpun yg bersikap baik padanya sepanjang hidupnya. Hal inilah yg kemudian membuat dua orang lelaki ni menjadi teman.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Henry Lesser, penjaga penjara yg akhirnya menjadi teman Carl Panzram [Image Source] Setiap hari, Henry Lesser memberikan sebuah pensil dan beberapa lembar kertas serta meyakinkan Carl Panzram untk menuliskan kisah hidupnya. Ia kemudian menulis kisah hidupnya secara mendetail beserta kejahatan dan filosofi nihilistiknya. Nihilistik adlh doktrin filosofis bahwa tak ada aspek kehidupan yg berarti, dan bahwa hidup itu tak ada arti, tujuan, / nilai intrinsik. Biografi tersebut ditulis dgn kalimat yg tanpa basa-basi: Dalam kehidupanku aku telah membunuh 21 manusia, aku telah melakukan ribuan perampokan, pencurian, pembakaran, dan, terakhir tapi bukan yg paling akhir, aku telah melakukan sodomi kepada lebih dari 1000 orang pria. Untuk semua hal ni sedikitpun aku tak menyesal.
5. Saat Hukuman Mati Atas pembunuhan terhadap Robert Wanke dgn cara yg brutal di dlm penjara, Carl Panzram dituntut dgn hukuman mati. Ia menerima keputusan tersebut dan menolak untk banding atas tuntutan tersebut. Ia bahkan mengancam membunuh para aktivis HAM yg berusaha ikut campur untk membantunya dlm kasus tersebut. Setelah puluhan tahun menderita kekerasan, ni adlh bentuk bunuh dirinya.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Carl Panzram akhirnya dihukum gantung atas kejahatannya [Image Source] Carl Panzram dihukum gantung pd 5 September 1930. Ketika tali gantung diletakkan di lehernya, ia meludahi wajah algojo dan berkata, Aku harap seluruh umat manusia cuma punya satu leher dan tanganku mencengkeramnya! Kemudian saat ditanya oleh algojo apakah ia memiliki kata-kata terakhir, Carl Panzram justru membentak, Ya, cepatlah! Aku bisa membunuh sepuluh pria sementara kamu bersantai di sana! 6. Killer: A Journal of Murder Henry Lesser menyimpan surat-surat dan manuskrip biografi Carl Panzram. Ia kemudian menghabiskan waktu 40 tahun mencari penerbit yg mau mencetak materi tersebut. Tapi pihak penerbitan merasa tak nyaman dgn manuskrip yg sangat gamblang tersebut. Barulah pd tahun 1970, manuskrip tersebut dicetak dgn judul ‘Killer: A Journal of Murder’.
Joe Coleman yg melukis gambar untk sampul buku tersebut mengatakan bahwa Carl Panzram sebenarnya adlh penulis yg cukup menakjubkan. Ia terpesona dgn kecerdasan dan hal-hal menakjubkan yg seharusnya bisa ia lakukan.
Di Balik Kehidupan Manusia Paling Kejam, Kisah Masa Lalu Seorang Pembunuh Berantai Poster film Killer A Journal of Murder [Image Source] Tahun 1996, buku tersebut menjadi dasar dibuatnya film dgn judul yg sama. Kemudian pd tahun 2012, pembuat film John Borowski merilis dokumenter berjudul ‘Carl Panzram: The Spirit of Hatred and Vengeance’. John Borowski mengungkapkan bahwa selain membantu para kriminolog untk bisa memahami pemikiran pembunuh seperti Carl Panzram, otobiografi tersebut jg bisa menjadi sebuah pelajaran. Ia berusaha mengajari generasi di masa depan untk tak menciptakan lebih banyak monster seperti dirinya.


http://boombastis.com/2015/08/29/manusia-paling-kejam/

other source : http://thina-holmes.blogspot.com, http://fb.com, http://hipwee.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini