[surga islam] Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits

jonygoblog.blogspot.com - Hawa Nafsu dlm Quran dan Hadits

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits Diriwayatkan dari Imam Al-Baqir bahwa Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman: Demi kemuliaan-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Ku dan ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yg mengutamakan keinginannya (nafsunya) di atas keinginan-Ku, melainkan Aku kacaukan urusannya, Aku kaburkan dunianya dan Aku sibukkan hatinya dgn dunia serta tak Aku berikan diinia kecuali yg telah kutakar untuknya.
Demi kemulian-Ku, kebesaran-Ku, keagungan-Ku, keperkasaan-Ku, nur-Ku, ketinggian-Ku dan ketinggian tempat-Ku, tak seorang hambapun yg mengutamakan keinginan-Ku di atas keinginan (nafsu) dirinya melainkan Aku suruh malaikat untk menjaganya, langit dan bumi menjamin rezekinya dan menguntungkan tiap perdagangan yg dilakukannya serta dunia akan datang dan selalu berpihak kepadanya.
Hadis qudsi cliatas amat populer dan terdapat dlm beberapa kitab dari golongan Sunnah dan Syi’ah. Saya jg meriwayatkan hadis tersebut melalui beberapa jalur. Sebagiannya darinya saya anggap sahih. Saya mencoba menelaah hadis yg berharga ni pd tiga bagian:
  1. seputar definisi hawa nafsu (al-hawa), bagian-bagian aksidentalnya, metode terapi dan penjinaan-nya. Bagian ni dianggap sebagai pengantar kajian hadis tersebut. (Bagian ni kami bagi menjadi tiga bagian menjadi I. Hawa Nafsu clalam Al-Quran dan Hadis, II. Tugas Akal dlm Mengendalikan Hawa Nafsu, III. Telaah Kritis Bala Tentara Akal dan Kejahilan pen.)
  2. seputar orang yg mengutamakan hawa nafsunya atas perintah Allah. (Bagian ni kami bagi menjadi tiga bagian, menjadi : IV. Orang yg Mengutamakan Hawa Nafsunya, V. Perbandingan Dunia dan Akhirat, VI. Telaah Anali-tik tentang Dunia dan Akhirat pen.)
  3. seputar orang yg mengutamakan keinginan Allah atas keinginan dirinya. (Bagian ni menjadi bagian ketujuh yaitu VII. Orang yg Mengutamakan Keinginan Allah.
Terminologi Hawa Nafsu dlm Alquran dan Sunnah
Hawa nafsu adlh istilah keislaman yg digunakan dlm Alquran dan Sunnah. la menjadi istilah dgn arti khas budaya keislaman. Di dlm Al-Qur'an kata "hawa" digunakan untk mengungkapkan sisi jahat dari jiwa manusia. Hawa diartikan sebagai nafsu dan segala sesuatu yg merusak manusia.
Panduan untk orang kafir adlh sisi jahat dari jiwa, yg bernama hawa, memuaskan nafsu menjadi gaya hidup mereka. Akibatnya, segala kemampuan mental dan usaha dipusatkan demi kepuasan nafsu mereka. Dalam keadaan seperti itu, menjadi tak mungkin bagi orang kafir untk memahami agama.

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat muhammad (47) ayat 16
waminhum man yastami'u ilayka hattaa idzaa kharajuu min 'indika qaaluu lilladziina uutuu al'ilma maatsaa qaala aanifan ulaa-ika alladziina thaba'a allaahu 'alaa quluubihim waittaba'uu ahwaa-ahum
Dan di antara mereka ada orang yg mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu orang-orang berkata kepada orang yg telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): "Apakah yg dikatakannya tadi?" Mereka itulah orang-orang yg dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka. [muhammad (47):16]
Orang yg menyerahkan dirinya kepada sisi jahat dari jiwanya akan salah dlm mengambil keputusan karena nafsu dan egolah yg dijadikan dasar untk menilai benar dan salah. Dalam Al-Qur'an, hal ni dinamakan "mempertuhan nafsu".

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al-Jaatziyah (45) ayat 23

afara-ayta mani ittakhadza ilaahahu hawaahu wa-adhallahu allaahu 'alaa 'ilmin wakhatama 'alaa sam'ihi waqalbihi waja'ala 'alaa basharihi ghisyaawatan faman yahdiihi min ba'di allaahi afalaa tadzakkaruuna
Maka pernahkah kamu melihat orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya1385 dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yg akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tak mengambil pelajaran? [Al-Jaatziyah (45):23]
1385: maksudnya Tuhan membiarkan orang tersebut tersesat, karena Allah telah mengetahui bahwa dia tak menerima petunjuk-petunjuk yg diberikan kepadanya. ayat ni sejalan dgn ayat lainnya, yg menyatakan bahwa Allah-lah yg menyesatkan manusia sehingga mau berbuat jahat. baca: "Bukti Islam menyesatkan manusia dan Siapakah pimpinan Setan dan Jin?"

Di dlm Al-Qur'an, orang yg mengikuti nafsu disebut sebagai "buta dan tuli". Sebaliknya orang mukmin diberkahi dgn suara hati yg membuat mereka mampu menilai benar dan salah serta wawasan yg mendalam yg membuat mereka mampu mengambil pelajaran dari kejadian di sekeliling mereka. Berikut contoh dari orang-orang dan kelompok-kelompok yg hampa pengertian karena mempertuhan nafsu:

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al Maaidah (5) ayat 77

qul yaa ahla alkitaabi laa taghluu fii diinikum ghayra alhaqqi walaa tattabi'uu ahwaa-a qawmin qad dhalluu min qablu wa-adhalluu katsiiran wadhalluu 'an sawaa-i alssabiili
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dgn cara tak benar dlm agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yg telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yg lurus". [Al Maa-idah (5):77]


Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al An'Aam (6) ayat 56

qul innii nuhiitu an a'buda alladziina tad'uuna min duuni allaahi qul laa attabi'u ahwaa-akum qad dhalaltu idzan wamaa anaa mina almuhtadiina
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah yg kamu sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tak akan mengikuti hawa nafsumu, sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku termasuk orang-orang yg mendapat petunjuk". [Al An'aam (6):56]

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al An'Aam (6) ayat 56


wamaa lakum allaa ta/kuluu mimmaa dzukira ismu allaahi 'alayhi waqad fashshala lakum maa harrama 'alaykum illaa maa idthurirtum ilayhi wa-inna katsiiran layudhilluuna bi-ahwaa-ihim bighayri 'ilmin inna rabbaka huwa a'lamu bialmu'tadiina
Mengapa kamu tak mau memakan (binatang-binatang yg halal) yg disebut nama Allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yg diharamkan-Nya atasmu, kecuali apa yg terpaksa kamu memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan (dari manusia) benar benar hendak menyesatkan (orang lain) dgn hawa nafsu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yg lebih mengetahui orang-orang yg melampaui batas. [Al An'aam (6):119]


Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Ar-Rad (13) ayat 37

wakadzaalika anzalnaahu hukman 'arabiyyan wala-ini ittaba'ta ahwaa-ahum ba'da maa jaa-aka mina al'ilmi maa laka mina allaahi min waliyyin walaa waaqin
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Quraan itu sebagai peraturan (yang benar) dlm bahasa Arab776. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tak ada pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah. [Ar-Rad (13):37]
776: ni menegaskan keistimewaan bahasa arab, Allah hanya mau mengerti tentang bahasa arab / mungkin Allah belum memahami adanya banyak bahasa di dunia ini.

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al-Furqaan (25) ayat 43


ara-ayta mani ittakhadza ilaahahu hawaahu afa-anta takuunu 'alayhi wakiilaan
Terangkanlah kepadaku tentang orang yg menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dpt menjadi pemelihara atasnya?, [Al-Furqaan (25):43]


Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat An-Nisaa (4) ayat 135


yaa ayyuhaa alladziina aamanuu kuunuu qawwaamiina bialqisthi syuhadaa-a lillaahi walaw 'alaa anfusikum awi alwaalidayni waal-aqrabiina in yakun ghaniyyan aw faqiiran faallaahu awlaa bihimaa falaa tattabi'uu alhawaa an ta'diluu wa-in talwuu aw tu'ridhuu fa-inna allaaha kaana bimaa ta'maluuna khabiiraan
Wahai orang-orang yg beriman, jadilah kamu orang yg benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri / ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia361 kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) / enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adlh Maha Mengetahui segala apa yg kamu kerjakan. [An Nisaa (4):135]
361: maksudnya orang yg tergugat / terdakwa

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Ar-Ruum (30) ayat 29

bali ittaba'a alladziina zhalamuu ahwaa-ahum bighayri 'ilmin faman yahdii man adhalla allaahu wamaa lahum min naasiriina
Tetapi orang-orang yg zalim, mengikuti hawa nafsunya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yg akan menunjuki orang yg telah disesatkan Allah? Dan tiadalah bagi mereka seorang penolongpun. [Ar-Ruum (30):29]

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Thaahaa (20) ayat 16

falaa yashuddannaka 'anhaa man laa yu/minu bihaa waittaba'a hawaahu fatardaa
Maka sekali-kali janganlah kamu dipalingkan daripadanya oleh orang yg tak beriman kepadanya dan oleh orang yg mengikuti hawa nafsunya, yg menyebabkan kamu jadi binasa". [Thaahaa (20):16]

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al-Mu'minun (23) ayat 71

walawi ittaba'a alhaqqu ahwaa-ahum lafasadati alssamaawaatu waal-ardhu waman fiihinna bal ataynaahum bidzikrihim fahum 'an dzikrihim mu'ridhuuna
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yg ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan (Al Qur'an) mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu. [Al-Mu'minun (23):71]

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al Maa-idah (5) ayat 48

wa-anzalnaa ilayka alkitaaba bialhaqqi mushaddiqan limaa bayna yadayhi mina alkitaabi wamuhayminan 'alayhi fauhkum baynahum bimaa anzala allaahu walaa tattabi' ahwaa-ahum 'ammaa jaa-aka mina alhaqqi likullin ja'alnaa minkum syir'atan waminhaajan walaw syaa-a allaahu laja'alakum ummatan waahidatan walaakin liyabluwakum fiimaa aataakum faistabiquu alkhayraati ilaa allaahi marji'ukum jamii'an fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuuna
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dgn membawa kebenaran, membenarkan apa yg sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian421 terhadap kitab-kitab yg lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yg Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dgn meninggalkan kebenaran yg telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu422, Kami berikan aturan dan jalan yg terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yg telah kamu perselisihkan itu, [Al-Maaidah (5): 48]
421: maksudnya AlQuran adlh ukuran menentukan benar tidaknya ayat-ayat yg diturunkan di kitab-kitab sebelumnya.
422: maksudnya Umat nabi Muhammad dan Umat lainnya

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat Al Maa-idah (5) ayat 49

wa-ani uhkum baynahum bimaa anzala allaahu walaa tattabi' ahwaa-ahum waihtsarhum an yaftinuuka 'an ba'dhi maa anzala allaahu ilayka fa-in tawallaw fai'lam annamaa yuriidu allaahu an yushiibahum biba'dhi dzunuubihim wa-inna katsiiran mina alnnaasi lafaasiquuna
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yg diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tak memalingkan kamu dari sebahagian apa yg telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yg telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adlh orang-orang yg fasik. [Al-Maaidah (5): 49]

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat An Naazi'aat (79) ayat 40

wa-amaa man khaafa maqaama rabbihi wanahaa alnnafsa 'ani alhawaa
Dan adapun orang-orang yg takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, [An Naazi'aat (79):40]

Hawa Nafsu dalam Quran dan Hadits
surat An Naazi'aat (79) ayat 41

fa-inna aljannata hiya alma/waa
maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya). [An Naazi'aat (79): 41]

Amirul Mukminm Ali as dlm Nahjul Balaghahnya berkata: Sesungguhnya yg paling aku kuatirkan pd kalian adlh dua hal, yaitu taat hawa nafsu dan angan-angan panjang.
Diriwayatkan melalui Imam Shâdiq bahwa Rasulullah saw bersabda: Waspadalah terhadap hawa uafsu kalian sebagaimana kamu sekalian waspada terhadap musuh. Tiada yg lebih pantang bagi manusia daripada mengikuti hawa, nafsu dan ketergelinciran lidah yg tak bertulang.
Imam Shâdiq as jg berkata: Janganlah kalian biarkan jiwa bersanding bersama hawa nafsu. Karena, hawa nafsu pasti (meinbawa) kehinaan bagi jiwamu.
Enam Sumber dlm Jiwa Manusia
Untuk mengenal posisi hawa nafsu dlm jiwa dan perannya dlm kehidupan manusia, saya perlu menegaskan bahwa Allah swt telah memasang beberapa sumber gerak dan kesadaran manusia. Semua gerak -aktif ataupun reaktif- dan kesadaran manusia bermuara dari sumber-sumber ini.
Tercatat ada enam sumber penting, yg terutamanya adlh hawa nafsu, sebagai berikut.
  1. Fithrah, yg telah dilengkapi Allah dgn kecenderungan. hasrat dan gaya tarik menuju dan mengenal-Nya dan meraih keutamaan-keutamaan akhlak, seperti kesetiaan, ‘iffah (harga diri), belas kasih dan murah hati.
  2. ‘Aql, adlh titik pembeda manusia.
  3. Irâdah, adlh pusat keputusan dan yg menjamin kebebasan manusia (dalam mengambil keputusan) dan kemerdekaannya.
  4. Dhamir, yg berfungsi sebagai mahkamah dlm jiwa. la bertugas mengadili, mengecam dan melakukan penekanan terhadap manusia demi menyeimbangkan prilakunya.
  5. Qalb, fuad dan shadr, merupakan jendela lain bagi kesadaran dan pengetahuan, sebagaimana kita pahami melalui ayat-ayat Alquran, yg dpt menerima / menampung pencerahan Ilahi.
  6. Al-hawa, adlh kumpulan berbagai nafsu dan keinginan dlm jiwa manvisia yg menuntut pemenuhan secara intensif. Bila tuntutannya terpenuhi, iadapat memberi manusia kenikmatan tersendiri.
Inilah keenam sumber penting bagi gerak dan kesadaran jiwa manusia yg telah diberikan oleh Allah.
Dalam kesempatan ini, rasanya tak tepat jika saya membahas sumber-sumber tersebut / membentuk gambaran dan simpulan ilmiah melalui nash-nash keislaman. Karena, bidang psikologi keislaman ni memerlukan kajian, observasi dan penalaran yg mendalam. Semoga Allah memudahkan bagi mereka yg menelitinya melalui teks-teks keislaman. Bidang ni tergolong subur dan perawan (tak tergarap). Kesuburan dan keperawanan salah satu dari lahan-lahan budaya keislaman ni mestinya merangsang para ilmuwan dan peneliti untk menggarapnya.
Tugas saya dlm kajian kali ini, hanya terbatas pd masalah definisi serta peran hawa nafsu dlm kehidupan manusia. Di samping itu. saya akan membahas keistimewaan, dampak, tujuan dan sarana-sarana pengekangannya serta beberapa masalah lain yg berkaitan.
Bersamaan dgn itu, dlm mengkaji hawa nafsu saya akan beberkan hadis-hadis yg berhubungan dgn sumber-sumber lain jiwa yg ikut andil dlm pergerakan dan kesadaran manusia. Penggunaan istilah hawa nafsu dlm kebudayaan Islami mangacu pd gabungan beberapa naluri yg bersemayam dlm jiwa, sedangkan manusia sebagai penyandangnya selalu dituntut agar memenuhi hasratnya. Berbagai naluri syahwati itu membentuk bagian terpenting dan berperan luar biasa dlm kepribadian manusia. la adlh faktoi- utama dlm menggerakkan dan mengatur diri manusia. Bahkan sebagai kunci yg paling efektif untk mengatur aksi dan reaksinya.
baca juga:
Mengikuti nafsu membuat seseorang buta pd kesalahannya. Orang semacam itu berulang kali bertemu dgn bencana.

Komentar

Postingan populer dari blog ini