[Kim Eun Sook] Unkind Women Episode 2

jonygoblog.blogspot.com - Unkind Women Episode 2

Kita tak melihat apa yg terjadi dgn Hyun Sook. Yang pasti, setelah itu area makam telah bersih dan menyisakan sebuah karangan bunga yg diletakkan di depan makam.

Akhirnya Jong Mi menceritakan apa yg dilakukan Hyun Sook selama ini. Kehilangan semua uang tabungan ibu dan pergi ke rumah judi untk mendapatkan uang itu kembali. Ibu putus asa dgn apa yg terjadi padanya, karena sepertinya Hyun Sook jg berhutang ke bank. Ia ingin menjual rumahnya dan kembail ke kampung saja.

Datang lagi sebuah masalah. Ada telepon dari kantor polisi. Ma Ri dan Jong Mi terkejut saat tiba di kantor polisi, mereka melihat tiga anak SMA babak belur yg katanya mereka dipukuli oleh Hyun Sook semalam. Yaikss... kenapa tiba-tiba ibunya seperti itu.

Apalagi anak-anak itu mengatakan kalau Hyun Sook tiba-tiba muncul dan memukuli mereka dgn membabi buta. Dan sayangnya lagi, ada kamera CCTV yg merekam perbuatan Hyun Sook. Ma Ri pun membawa anak-anak itu ke restoran dan menginterogasi mereka. Akhirnya anak yg badannya paling kecil cerita.

Kita melihat apa yg terjadi saat itu. Anak itu berpapasan Hyun Sook yg hampir mirip dgn gelandangan. Sandal rumah yg dipakai Hyun Sook rusak maka ia pun mengambil lakban yg baru saja ia beli untk memperbaiki sandal itu. Dengan lakban itu, Hyun Sook memperbaiki sandalnya.

Untuk apa anak-anak membeli lakban malam-malam? Untuk membuat prakarya sekolah? Tidak. Lakban itu digunakan untk mengikat teman sekolah mereka ke tiang listrik. Belum sempat mereka mem-bully temannya, ada sandal melayang ke kepala mereka. Anak itu segera mengenali sandal berlakban itu, yg sekarang membawa tongkat baseball.

Hyun Sook mirip seperti pembasmi vampire yg mascara dan eyelinernya luntur. Karena anak-anak itu tak mau melepaskan korban, maka Hyun Sook pun langsung menyerang si ketua. Begitulah ceritanya.

Eihh.. kok polisi ga perhatiin ya ada anak yg dibully di kamera? Apa anak-anak itu tak menceritakan semuanya yg tadi kita lihat pd kedua wanita itu?

Ma Ri dan Jong Mi meninggalkan restoran, tak menyadari kalau anak yg dibully itu memperhatikan mereka dari kejauhan dan menyebut nama, Profesor Jung Ma Ri.

Saat sedang sekarat, Hyun Sook teringat apa yg diceritakan sahabatnya tentang apa yg terjadi dgn Carrie dia akhir film. Yaitu Carrie meninggal. Saat itu teman-teman Carrie datang ke kuburan dan tiba-tiba sebuah tangan keluar dari kuburan Carrie. Hyun Sook merasa tak akan ada orang yg mengunjunginya saat ia mati nanti. Sahabatnya berkata kalau ia yg akan datang nanti.

Di akhir mimpinya, ia mendengar suara wanita yg lembut bertanya, Apakah kau baik-baik saja? Saat membuka mata, ia sudah berada di rumah sakit dan mendengar suara wanita itu lagi. Dokter meyakinkan wanita itu kalau putrinya baik-baik saja. Hyun Sook berkata lirih, Ibu..

Ibu merasa semua ni terjadi akibat ia terlalu sombong. Saat Ayah Hyun Jung kabur dgn selingkuhannya dan mendengar kalau suaminya itu tewas kecelakaan, ia merasa semua hal buruk telah berlalu dari hidupnya. Hyun Jung menyalahkan adiknya, tapi ibu malah mengkhawatirkannya. Kalau membayangkan bagaimana dia pasti gemetar sendirian setelah kehilangan uang itu.. Ibu menangis, Kasihan sekali dia.

Pria di Spanyol, si mantan suami, menelepon Hyun Sook. Ia bermimpi kalau Hyun Sook sedang menangis sendirian di daerah yg sepi dan sekarang ia khawatir. Jika Hyun Sook mengalami kesulitan, ia minta Hyun Sook untk menghubunginya. Ia akan segera datang.

Tak ada jawaban karena yg tadi ia katakan itu masuk ke kotak suara. Tak tersampaikan jg karena ia menghela nafas dan menghapus pesan itu.

Ma Ri termenung di café, memikirkan ibunya yg lenyap entah kemana. Dan betapa menyebalkannya media sosial. Ia mendapat SMS dari mahasiswanya, Prof, apakah Anda melihat ini? Di pesan itu jg ada postingan Instagram seseorang : Dosen yg dipecat setelah menjanjikan A pd seluruh mahasiswa, sekarang sedang mangkal di café, lengkap dgn foto Ma Ri sedang termenung di café.

Ma Ri segera berbalik menatap satu satu pengunjung café yg sebagian mahasiswa itu dgn curiga. Teringat ucapan dosen yg mengatakan kalau saat ni tak ada murid yg menghormati dosen, membuatnya menangis.

Seseorang yg sedang memesan kopi di kasir melihatnya. Melihat Mari menangis.

Saat Mari beranjak pergi, pelayan memberi segelas kopi yg tak ia pesan. Kata pelayan, kopi itu dari seorang pemuda yg tinggi dan membawa tas besar. Pemuda itu baru saja pergi. Mari segera berlari keluar mencari-cari pemuda yg dimaksud. Tapi tak ada.

Aww.. tapi ternyata yg mengkhawatirkan Ma Ri tak hanya orang itu, tapi jg Lee Doo Jin yg mondar-mandir di tangga kampus, bingung mau melakukan apa. Salah satu mahasiswi yg dulu pernah ia wawancarai berpapasan dengannya dan bercerita kalau semua mahasiswa memutuskan untk tak mengambil mata kuliah Ma Ri. Doo Jin heran dgn semua mahasiswa yg tak mau protes pd fakultas.

Mahasiswi itu berkata kalau ia bersedia mengorganisir petisi untk mengembalikan Ma Ri lagi, dgn syarat. Ia ingin menjadi penyiar dan sedang bersiap untk ujian penyiar. Whoaa.. Doo Jin sampai bengong mendengarnya.

Sementara Ma Ri ke kantor pos untk mengiriman surat dan mulai mencari ibunya lagi.

Hyun Sook kembali terbangun dan kali ni ada di rumah seseorang. Wanita yg tadi di rumah sakit muncul dan berkata kalau Hyun Sook saat sadar terus mengeluh lapar, jadi ia membawa Hyun Sook pulang kerumah. Ia yg menemukan Hyun Sook terkapar di tanah, dan telah merobek surat wasiat sekaligus memintanya untk tak menulis surat wasiat lagi, Banyak yg salah ejaannya.

Hyun Sook malu mendengarnya dan berjanji akan membayar semua biaya perawatan. Ia bangkit dari tempat tidur, tapi badannya masih lemah dan ia terjatuh lagi. Wanita itu nampak khawatir dan berkata kalau buburnya sebentar lagi akan matang. Hyun Sook teringat sesuatu dan meminjam komputer.

Di kamar, Ma Ri sedang mencari-cari barang yg mungkin bisa menjadi petunjuk keberadaan ibunya dan kebetulan neneknya masuk. Ia tertawa melihat foto ibunya dgn sahabatnya. Tapi ia bingung melihat sebuah foto, foto kakeknya dan seorang wanita yg bukan Nenek.

Ibu Kang mendelik melihat foto itu dan langsung mengambilnya. Bagaimana mungkin Hyun Sook menyimpan foto ini? Belum jg Ma Ri bertanya lebih jauh, ada notifikasi dari HP Ma Ri, ada email dari ibunya yg mengatakan kalau ia sehat dan menyesal akan semua kejadian ini. Ibunya jg melarangnya untk memberitahukan hal ni pd ayah Ma Ri.

Ibu Kang menyuruh Ma Ri untk bertanya pd Hyun Sook. Bukannya tentang uang tabungan yg ludes itu, tapi tentang alasan Hyun Sook yg masih menyimpan foto itu.

Hyun Sook berbicara dgn wanita itu dan akhirnya menyadari kalau wanita itu seperti tak asing baginya, seperti ia pernah melihat wanita itu sebelumnya. Tapi ia tak begitu yakin. Wanita itu hanya tersenyum dan meminta Hyun Sook untk beristirahat karena sudah malam.

Ibu menatap foto lama itu dan menyobeknya jadi dua. Ia meremas foto wanita itu sedangkan foto suaminya terus ia pandangi. Kemudian Ibu menangis.

Surat yg dikirimkan Ma Ri ternyata ditujukan untk jajaran direksi stasiun TV tempat Doo Jin bertugas. Surat yg akhirnya dibicarakan di rapat direksi itu berisi tentang liputan Lee Doo Jin yg membuatnya kehilangan pekerjaan, dan meminta hal seperti ni tak terulang kembali.

Surat yg tak mengancam, tapi efeknya adlh pihak manajemen memutuskan untk memindahkan Lee Doo Jin ke tim lainnya, tim TF. Walau kecewa, tapi Lee Doo Jin menganggap tim TF jg bagus dan meminta untk tak dibesar-besarkan. .

Ma Ri membuat papan permintaan petisi yg rencananya akan ia gantung di badan dan ia akan nampang di kampus dgn papan itu. Err.. berani malu? Ma Ri berani. Tapi nyalinya ciut saat sudah di kampus. Ia pun membatalkan rencana itu dan menghancurkan papan itu, merasa tak ada gunanya.

Senior yg menghinanya muncul dan kembali menghinanya. Ma Ri marah dan mengatainya bukan manusia dan bukan guru karena menghina orang yg sedang jatuh.

Hyun Ae pergi menemui penerbit novelnya, Lee Moon Hak yg ternyata adlh paman suaminya. Ia sudah sibuk meminta kenalan-kenalan ngetop Doo Jin untk menulis kata pengantar dan bahkan sibuk membuat cover bukunya.

Tapi sambil tersenyum, Moon Hak berkata tegas kalau Hyun Ae tak perlu terburu-buru karena ia harus baca naskah itu dulu baru ia bisa memutuskan apakah buku itu layak cetak / tidak. Bahkan jika buku itu karya istri keponakanku, buku itu harus cukup bagus untk layak terbit.

Hyun Ae mencoba menawar, tapi Moon Hak sudah memutuskan seperti itu. Apalagi Hyun Ae menulis tentang masalah mantan muridnya dan tak bertanya tentang alasan murid itu mencuri. Mungkin murid itu miskin / dijebak.

Hyun Ae tersenyum palsu, dan saat keluar ruangan ia menggerutu. Pantas saja Moon Hak menjadi bujang lapuk dan menyumpahinya terus seperti itu karena anaknya yg akan mewarisi kekayaan Moon Hak.

Hyun Sook mulai melakukan rencana balas dendamnya. Dari telepon umum, ia menelepon Jong Mi dan memintanya mengirim karangan bunga ke ballroom Hotel Seoul. Untuk apa? Lihat saja nanti.

Sekarang Hyun Sook diajak jalan-jalan oleh wanita itu ke pinggir pantai. Hyun Sook bertanya tentang kehidupan pribadi wanita itu. Ia tak menikah dan tak punya anak. Dulu ia pernah mencintai seorang pria tapi mereka tak bisa menikah. Keluarga si pria menentangnya karena seseorang mengirim surat pd mereka, memberitahu kalau ia adlh anak seorang selingkuhan.

Ia kemudian menghasilkan uang bermodal warisan ayahnya dan sukses. Ia tak tahu bagaimana pria itu sekarang dan ia tak mau tahu. Ia menawari Hyun Sook untk tinggal bersamanya selama setahun dan ia yakin kalau Hyun Sook tak akan berniat bunuh diri lagi. Tapi Hyun Sook menolak dan berjanji akan membayar semua kebaikan wanita itu.

Wanita itu tersenyum. Aku mendengar tentang anak kedua Chul Hee. Seorang penari dgn imajinasi yg unik dan jg keras kepala. Hyun Sook terbelalak mendengar nama ayahnya disebut. Apakah wanita itu.. ? Mendadak wanita itu terjatuh, semakin mengagetkan Hyun Sook.

Di rumah, lagi-lagi Hyun Sook kaget. Wanita itu memberikan tas berisi baju baru dan cek sebesar 1 milyar won. Ia menyuruh Hyun Sook pulang dan memberikan uang itu pd keluarganya dgn alasan investasinya sudah kembali. Hyun Sook semakin curiga, apakah wanita itu..

Wanita itu mengangguk, Ya. Aku Jang Mo Ran. Wanita yg dicintai oleh ayahmu. Jadi apakah ayah Hyun Sook adlh pria yg diceritakan tadi? Mo Ran menggeleng, ayah Hyun Sook adlh seorang teman sedaerah yg mencintainya. Dan ia bergantung pd ayah Hyun Sook saat pertunangannya dibatalkan, walaupun ia tahu kalau ayah Hyun Sook sudah menikah.

Hyun Sook mengembalikan uang itu ke atas meja. Ia tak mau menerima uang itu. Ibu sangat merana seumur hidup gara-gara Mo Ran. Mo Ran berkata umurnya hanya tinggal setahun lagi. Ia merasa ni adlh hukuman baginya yg telah berdosa. Hyun Sook sedikit tergerak.

Mo Ran memintanya untk menerima uang itu dan pulang dgn memakai baju sepatu baru. Tapi ia minta Hyun Sook berjanji untk tak memberitahukan keluarga Hyun Sook tentang keberadaannya. Ini adlh permintaan terakhirku.

Mo Ran mengantar Hyun Sook di terminal bis. Melihat Mo Ran menangis melepasnya, Hyun Sook bergumam, Kau bukan ibu kandungku, kan?

Setelah ditodong peserta kursus, Ibu menceritakan kelanjutan ceritanya sambil tersenyum. Setelah tahu suaminya menelepon selingkuhannya di hari ulang tahun pernikahan mereka, Ibu membungkus masakan itu dan menyuruh suaminya membawa ke selingkuhannya. Duhh.. baik banget nih, Ibu. Tapi Ibu menjawab kalau sebelumnya ia sudah memasukkan deterjen dan obat pencahar ke makanan itu. Hahaha..

Sudah bisa menebak bunga itu untk siapa? Benar. Hyun Ae yg akan dianugerahi penghargaan sebagai guru teladan, terkejut dan menelan ludah, khawatir melihat karangan bunga bertuliskan Aku mencintaimu, Guru Olah Raga Han Chong Gil.

Ma Ri mengirimkan surat lamaran dan terus mencari ibunya. Kali ni ia membalas email ibunya, mengancam akan lapor polisi untk orang hilang jika ibunya tak pulang juga. Tiba-tiba, tak ada angin tak ada hujan, ada sebuah mobil sport mendekatinya. Lee Moon Hak muncul dan mengingatkannya untk tak berjalan dan meng-sms secara bersamaan. Bahaya. Orang sepertimu harus tahan banting! serunya, mengagetkan Ma Ri.

Setelah itu, Moon Hak berlalu pergi. Jiahhh.. aneh banget tuh orang. Ma Ri saja sampai bengong melihatnya. Tapi ia segera melupakan karena muncul sebuah SMS.

SMS dari tempat latihan Kendo-nya yg meminta seluruh peserta Kendo yg jarang latihan untk mengambil perlengkapannya. Kesempatan itu digunakan Ma Ri untk berlatih lagi, melepas stress dan lelah. Selesai berlatih, ia pun bersiap mandi.

Tak disangka ada seseorang yg sudah ada di balik tirai, meminta shampoo. Ma Ri terkejut mendengar suara pria dan berteriak, Kau itu pria? Ma Ri langsung panik dan meminta pria itu untk tak bergerak, Jangan keluar!

Pria itu.., sabam yg itu.. terbelalak mendengar suara seorang wanita. Apalagi wanita itu menuduhnya salah masuk ke kamar mandi wanita. Ini kamar mandi pria setelah 3 bulan yg lalu direnov dan kamar mandi wanita ada di lantai atas.

Ganti Ma Ri yg terbelalak, panik dan menyuruh pria itu untk tak mengintipnya. Tentu saja pria itu tak mau mengintip, malah menyuruhnya segera pergi. Terburu-buru, Ma Ri malah terpeleset jatuh karena menginjak sabun. Ia berteriak kesakitan

Pria itu khawatir mendengar teriakan Ma Ri. Sambil mengaduh-aduh, Ma Ri buru-buru berdiri dan terus melarang pria itu untk melihat, kalau tak ia akan panggil polisi.

Tapi ada masalah. Di luar, murid-murid pria sudah bertelanjang dada, bersiap untk masuk kamar mandi. Yaikss... Pria itu mulai kesal karena Ma Ri masuk lagi. Ma Ri, kali ni dgn suara pelan memohon, Tuan.. maukah kau melindungiku? Ada banyak orang.. pria di luar. Aku tak bisa keluar.

Pria itu curiga, apa Ma Ri sengaja masuk kemari? Ma Ri terbelalak mendengar tuduhan yg menggelikan itu, Kau pikir aku gila? Cepatlah dan buat mereka pergi! Aku akan cepat kok ganti bajunya. Mendengar pria itu hanya menggerutu, Ma Ri mulai membujuk, Suaramu tak terdengar seperti orang jahat. Ya? Kumohon padamu.

Pria itu akhirnya luluh juga. Ia pun mengambil handuk dan berjalan keluar dgn membelakangi Ma Ri. Ma Ri sendiri mojok di tak berani melihat, tapi masih tetap berseru, Cepatlah, / kupanggil polisi.

Hahah.. ancamannya kok polisi terus. Emang gimana coba lapornya tanpa dilihat cowok-cowok itu.

Dari panggilan Sabam-nim, kita tahu kalau pemuda itu adlh guru Kendo di tempat latihan, yg punya kuasa di tempat itu. Ia mengajak murid-muridnya untk pergi sebentar, karena ada masalah di pancuran. Ia tak merinci masalah itu, hanya dgn suara keras ia berseru kalau masalah itu hanya butuh 3 menitan saja, dan mereka bisa kembali mandi.

Setelah Sabam menggiring semuanya pergi, ia bergegas memakai baju dan terbirit-birit keluar dari tempat latihan. Beberapa saat, Sabam keluar dan masih sempat melihat sosok Ma Ri dari belakang.

Di rumah, Ma Ri langsung masuk selimut, benar-benar malu. Apa aku harus ke peramal, ya? Tapi Ma Ri segera melupakan masalahnya saat mendengar suara asisten Park yg mengatakan ibunya sudah kembali.

Dengan penampilan baru, Hyun Sook memberikan cek itu dan semua berteriak kaget melihat nominalnya. Dengan percaya diri, Hyun Sook berkata kalau Ibu bisa membeli tempat baru yg lebih bagus, mengembalikan pinjaman bank. Ibu dan Hyun Jung jg bisa beli baju baru jg dan menyimpan sisanya.

Semuanya tak percaya kalau Hyun Sook mendapatkan uang itu dgn jujur. Tapi Hyun Sook tetap bersikukuh kalau ia mendapat investasinya kembali, bahkan melipatgandakannya. Ia masuk kamar, meninggalkan semuanya yg masih bengong, tak percaya.

Di kamar, ia ingat kalau ia belum memberi kabar Mo Ran. Maka diam-diam, ia pun menelepon wanita itu dari telepon rumah. Haduhh.. memang tak begitu pintar, si Hyun Sook ini. Jelas saja, suara bisik-bisik di ruang tengah membuat Hyun Jung yg belum pulang ke rumah segera merebut telepon itu.

Ia menutup telepon itu dan me-redial nomor itu kembali. Muncul kode telepon 033, nomor daerah Gangneung. Hyun Sook merebut telepon itu dan membantingnya, ketakutan. Semua orang keluar dan bingung apa yg sedang terjadi.Tapi Hyun Jung bisa menebak, membuat Hyun Sook mengaku.

Ibu meraung, menangis menyesali nasibnya yg masih saja dirusuhi oleh selingkuhan itu. Apalagi uang itu pemberian Jang Mo Ran, Dia pasti merasa bangga saat memberikan uang itu padamu. Ia pasti mengira kau datang untk memohon!

Hyun Sook membantahnya. Tapi Ibu tak mendengar dan berkata kalau ia akan menjual rumah ni jadi uang itu bisa dikembalikan padanya. Lebih baik aku mati kelaparan. Aku tak akan menerima uang Jang Mo Ran.

Hyun Sook cerita kalau Mo Ran sakit parah dan hanya hidup sampai tahun ni saja.Hyun Jung yg masih sinis, berkata kalau sakit parahnya Mo Ran tak ada hubungannya dgn keluarga mereka. Tapi berita baru itu meredakan tangis Ibu yg memutuskan untk menemui wanita itu.

Eihh.. ? Kedua anaknya bingung dgn keputusan Ibu yg aneh. Tapi Ibu merasa kalau Mo Ran adlh wanita yg pernah dicintai suaminya, jadi ia harus menemui wanita itu sebelum wanita itu mati dan mengembalikan uang itu juga.

Hyun Jung dan Hyun Sook berpandang-pandangan, masih tak mengerti. Tapi keesokan paginya, Hyun Sook tetap mengantarkan ibunya yg memakai hanbok, tampil serapi mungkin, pergi ke Gangneung menemui Mo Ran. Hyun Sook mencoba membujuk ibunya untk memikirkan rencana ni sehari lagi. Tapi Ibu malah meminta untk mampir ke toko untk beli kue tart lebih dulu.

Ibu teringat jaman dulu, saat ia memergoki suaminya membeli kue. Ia tersenyum melihat suaminya baik sekali mau membelikan untuknya. Tapi ia heran melihat suaminya tak berjalan kearah pulang.Ia pun membuntuti suaminya.

Betapa kagetnya ia melihat suaminya masuk ke restoran menemui seorang wanita dan memberikan kue itu padanya. Saat wanita itu pergi ke toilet, ia menghampiri suaminya dan melempar tart itu ke wajah suaminya. Ia keluar dari restoran, menangis.

Yang Ibu sesalkan dari kejadian itu adlh Jang Mo Ran tak sempat mencicipi kue yg dibawa suaminya. Hyun Sook memberitahu kalau mereka sudah sampai.

Hyun Sook masuk ke rumah dgn khawatir. Mo Ran tergopoh-gopoh menemui mereka dan hanya bisa menunduk tak berani menatap Ibu. Hyun Sook minta maaf karena tak bisa menepati janjinya, tapi ia sudah menceritakan bagaimana Mo Ran menyelamatkan nyawanya.

Masih tak berani menatap Ibu, Mo Ran mempersilakan Ibu untk duduk. Ibu menatap Mo Ran dan mengernyit, mencoba menekan perasaannya. Mo Ran akhirnya memberanikan diri untk menatap Ibu dan berkata kalau Ibu tampak sama seperti yg dulu. Ia kembali mempersilakan Ibu duduk.

Hyun Sook membimbing ibunya untk mendekati sofa, mendekati Mo Ran yg masih berdiri menunggu Ibu duduk. Ibu terus menatap Mo Ran yg tetap menunduk. Perasaan yg ia simpan dlm hati terus berkecamuk, semakin lama semakin besar.

Tak tahan dgn perasaan itu, ia berteriak dan menendang dada selingkuhan suaminya itu hingga Mo Ran jatuh terjengkang.

Pingsan tak sadarkan diri.

Atau sudah mati?

Ibu terkejut, berpandang-pandangan panik dgn Hyun Sook yg jg tak kalah paniknya.

Komentar :

Aduhh.. si Ibu ni nggak bisa ditebak apa pikirannya. Walau sudah disakiti, tapi Ibu masih ingin mengunjungi selingkuhan suaminya yg sudah sekarat. Beli kue pula karena merasa bersalah Mo Ran tak sempat mencicipi kue itu. Helloww... kok bisa-bisanya masih merasa kasihan.

Eh, begitu ketemu, rasa sakit mengalahkan rasa kasihan yg sebelumnya menghampirinya. Seperti kerasukan, Ditendanglah Mo Ran hingga terjatuh. Setelah sadar, Ibu baru sadar pd apa yg telah ia lakukan. Hahaha...haduuhhh..