Dzikir Jama’ah setelah Shalat

jonygoblog.blogspot.com - Mengulang-ulang Dzikir-dzikir Setelah Shalat Dengan Berjama’ah
Tanya: Apakah dzikir-dzikir setelah shalat wajib harus diulang-ulang oleh tiap orang yg shalat ? Apakah di belakang imam mesti ada yg membantunya ? di tempat kami muadzin yg membantunya. Apakah disunnahkan mengeraskan suara setelah shalat membaca : Jalla rabbuna alkarim, jalla rabbuna al’adhim, subhanan ya ‘adhim (subhanallah), yakni imam memerintahkan membaca subhanallah 33 kali, (alhamdulillah) yakni ucapkanlah alhamdulillah 33 kali, kemudian imam berkata alhamdulillahilladzi hadana lihadza wama kunna linahtadiya lau laa an hadana Alloh jalla sya’nuhu (Alloh akbar) yakni ucapkanlah Alloh akbar 33 kali kemudian ia mengatakan : laa ilaha illa Alloh wahdahu la syarikalahu lahul mulku walhul hamdu wahuwa ‘ala kulli syain qadir ? Apakah disunnahkan imam bersuara sedangkan ma’mum mendengarkannya kemudian mereka bertasbih, tahmid dan takbir? Apakah disunnahkan setelah selesai shalat meminta ampunan lalu mengucapkan astaghfirullah, astaghfirullah, astaghfirullahal ‘adhim. Kemudian ia mengucapkan allahumma antas salam wa minkas salam tabarakta ya dzal jalali wal ikrom. Kemudian allahumma Alloh’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ibadatik kemudian bertasbih, tahmid dan takbir masing-masing 33 kali sendiri-sendiri ? Apakah dzikir-dzikir ni dikerjakan dgn sendirian / imam memerintahkan mengecupkannya satu demi satu?

Jawab : Sifat yg disebutkan penanya dan yg semisalnya adlh bid’ah yg tak pernah dicontohkan Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم . Yang ada sunnahnya hanyalah seseorang istighfar sendiri-sendiri. Akan tetapi disunnahkan mengeraskan suara dzikir setelah selesai salam. Disebutkan bahwa Ibnu Abbas mengeraskan dzikir setelah selesai shalat wajib pd jaman Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم (Yakni mengeraskan takbir tiga kali setelah shalat wajib sebagaimana disebutkan Ibnu Katsir dlm tafsir alBaqaroh ayat 185 - penerj). Sebagian kaum muslimin mengeraskan tahlil, tahmid dan takbir (yang dibaca 33 kali), aku tak mengetahui dalilnya sama sekali. Ada orang yg mengatakan, bahwa Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم mengeraskan dzikir setelah shalat hanyalah untk mengajari sahabat dzikir. Ini pendapat yg perlu diteliti. Karena pengajaran dari Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم cukup dgn ucapan sebagaimana beliau perintahkan kepada orang-orang fakir dari kalangan muhajirin,Bertasbih, tahmid dan takbirlah 33 kali tiap selesai shalat. Kemudian kami katakan, katakanlah yg demikian untk mengajari. Pengajaran doa / dzikir sesuai dgn sifat asalnya yaitu mengeraskan suaranya yg sekaligus menunjukkan sunnah mengeraskan dzikir. Kalaulah dzikir dgn mengeraskan suara hanya untk mengajari niscaya Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم mencukupkannya dan mengatakan,Ini dzikir dgn suara pelan. Yang penting pendapat yg kuat bahwa dzikir dgn mengeraskan suara sunnah. (Kitab Sual wa Jawab Min Barnamij Nur Alad Darb 1/14, Syaikh ‘Utsaimin)


Dzikir Berjama’ah Setelah Shalat Dengan Mengeraskan Suara dan Amin
Tanya: Aku melihat di sebagian tempat seorang imam mengangkat kedua tangannya dan diikuti makmum...imam berdo’a dan makmum mengaminkannya. Apakah hukumnya?

Jawab : Ibadah adlh tauqifiyah maka kita tak boleh mengatakan sesuatu ibadah disyariatkan dgn cara, jumlah, waktu / tempat tertentu kecuali dgn dalil syar’I yg menunjukkannya. Kami tak mengethaui satu dalil pun dari Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم baik dari ucapan, perbuatan ataupun penetapannya. Semua kebaikan dgn mengikuti petunjuk Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم . dan petunjuk Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم dlm masalah ni telah ada dalilnya yg menunjukkan apa yg pernah beliau lakukan setelah salam, sahabat dan tabiin. Barangsiapa mengadakan suatu amalan yg menyelisihi petunjuk Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم maka tertolak sebagaimana kata Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم ,Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yg bukan dari agama kami maka tertolak. Maka imam dan makmum yg mengaminkan dgn mengangkat tangan dan mengeraskan amin dituntut mendatangkan dalil bagi amalnya. Jika tak bisa mendatangkannya maka amalannya tertolak. (Fatawa Islamiyah 4/179, Lajnah Daimah).


Doa Berjama’ah Setelah Shalat Dengan Satu Suara
Lajdah Daimah berkata:
Doa berjama’ah setelah shalat dgn satu suara kami tak mengetahui dalilnya dari syariat. Lajnah Daimah telah mengeluarkan fatwanya dlm masalah ni yaitu : Doa dgn mengangkat tangan setelah shalat wajib apakah dari imam / makmum sendirian / secara berjama’ah bukanlah sunnah. Bahkan yg demikian adlh bid’ah yg tak dalilnya dari Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم maupun sahabatnya. Adapun do’a dgn cara lain tak seperti itu maka tak mengapa karena ada dalilnya dari Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم.
Wabillahi taufiq, shalawat dan salam semoga tercurah keada nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. (Lajnah Daimah, Fatwa no. 1/ 318)


Dzikir-dzikir / Shalawat atas Nabi dgn Berjama’ah Setelah Shalat
Tanya : Sebagian muslimin pd bulan ramadhan mengeraskan suara bershalawat atas nabi, khulafaurasyidin, ummahatul mukminin dan 10 sahabat yg diberitakan masuk sorga pd tiap selesai dua rakaat tarawih. Apa hukum amalan ini?

Jawab : Segala pujian hanyalah milik Alloh, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم, keluarga dan sahabatnya...
Dzikir-dzikir / shalawat setelah shalat wajib / sunnah / di antara rakaat tarawih adlh bid’ah. Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم telah mengatakan, Barangsiapa mengadakan suatu perkara baru dlm agama yg bukan dari agama kami maka ia tertolak.HR.Bukhari (2697) dan Muslim (1718).
Wabillahi taufiq, shalawat dan salam semoga tercurah keada nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya. (Lajnah Daimah, Fatwa no. 6260)


Istighfar Dengan Berjama’ah
Tanya: Kami pernah shalat di suatu masjid, setelah selesai shalat jama’ah mengucapkan astaghfirullahal adhim wa atubu ilaihi dgn berjamaah...apakah yg demikian sesuai dgn petunjuk nabi صلى الله عليه Ùˆ سلم ?
Jawab : Segala pujian hanyalah milik Alloh, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم, keluarga dan sahabatnya...amma ba’du :
Adapun istighfar maka Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم mengucapkannya tiga kali setelah selesai shalat sebelum menghadap makmum. Sedangka istighfar yg kalian sebutkan dgn satu suara berjama’ah maka bid’ah bukan petunjuk Rasulullah صلى الله عليه Ùˆ سلم . Beliau istighfar untk dirinya dan tak berhubungan dgn lainnya dan tanpa suara berjama’ah. Sahabat dan tabiin dahulu istighfar sendiri-sendiri tanpa berjama’ah.
Istighfar itu sendiri disunnahka setelah salam. Akan tetapi dgn cara berjama’ah termasuk bid’ah yg wajib ditinggalkan dan dijauhi. (Nur Ala adDarbi Fatawa Fadhilatusy Syaikh Shalih bin Fauzan alFauzan 1/23).

sumber :
http://millahibrohim.wordpress.com/2009/12/21/dzikir-jamaah-setelah-shalat/Dzikir Jama’ah setelah Shalat

Komentar

Postingan populer dari blog ini