5 FILM BIOSKOP INDONESIA DENGAN BIAYA PRODUKSI TERTINGGI

5 Film Bioskop Indonesia dengan Biaya Produksi Tertinggi
LensaTerkini - Sebelum memulai pembahasan tentang biaya produksi sebuah film, apakah mulai tahu jika senin 30 Maret 2015 ni adlh Hari Film Nasional? Hari Film Nasional diperingati tiap tanggal 30 maret. Hari ni biasanya digunakan para seniman dan penggiat film Indonesia untk melakukan berbagai kegiatan dlm rangka memajukan perfilman Indonesia. Kali ni LensaTerkini akan turut menyumbang sebuah artikel tentang biaya produksi film-film Indonesia. Artikel ni bukan bertujuan menambah informasi bagi Muvilaz semua, khususnya mengenai hal-hal tentang pendanaan sebuah film.
Pendanaan sebuah film bisa terkumpul biasanya dgn cara penanaman modal yg dilakukan antar produser. Kali ni LensaTerkini akan membahas 5 film yg membutuhkan dana produksi paling besar. Apa saja film-film tersebut? simak di tiap halaman ya Muvilaz. Dilansri dari Muvila.
Trilogi Merdeka (2009 - 2011)
5 Film Bioskop Indonesia dengan Biaya Produksi Tertinggi
Merah Putih (Yadi Sugandi, 2010), Merah Putih 2: Darah Garuda (Yadi Sugandi, 2010) dan Hati Merdeka (Yadi Sugandi, 2011) . Ketiga judul film ni merupakan film-film dari Trilogi Merdeka, film Indonesia pertama yg merupakan film trilogi perjuangan. Film ni menceritakan kisah perjuangan para pahlawan Indonesia dlm melawan penjajah, Film ni dibintangi oleh para aktor papan atas Indonesia seperti Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Darius Sinatrya, Zumi Zola, Rahayu Saraswati dan Rudi Wowor.
Trilogi Merdeka merupakan salah satu proyek film termahal di Indonesia yg pernah ada. Dengan tim ahli efek visual yg dikabarkan berpengalaman dan setara Hollywwod mengakibatkan film ni berbiaya sangat tinggi. Selain itu Trilogi Merdeka jg melakukan beberapa promosi di negara-negara di luar Indonesia. Film ni menghabiskan dana produksi sebesar Rp 64 miliar.
Gunung Emas Almeyer (2014)
5 Film Bioskop Indonesia dengan Biaya Produksi Tertinggi
LensaTerkini - Film fiksi ilmiah mengenai petualangan ke sebuah gunung emas ni dirilis di beberapa negara di Asia. Sealin di Indonesia, film ni dirilis di Malaysia dgn judul Hanyut. Setelah itu film ni jg dirilis secara internasional dgn judul Gold Mountain. Film ni disutradarai oleh sutradara asal Malaysia bernama U Wei. Film ni merupakan adaptasi dari sebuah novel klasik karya penulis Polandia yg hdiup di Inggris bernama Joseph Conrad, novel tersebut berjudul Almeyer's Folly.
Film ni menceritakan tentang petualangan seorang arkelog dan pedagang senjata yg mencari sebuah gunung emas. Film ni tak hanya memuat petualangan saja, tetapi jg memuat unsur-unsur sejarah Indonesia. Gunung Emas Almeyer merupakan hasil propduksi dari Media Desa Indonesia dan Tanah Licin Malaysia.
Para aktor film ni berasal dari 3 negara, Australia, Malaysia dan Indonesia. Mereka antara lain; Peter O'Brien, Sofia Jane, Adi Putra, Diana Danielle, Alex Komang, El Manik dan Rahayu Saraswati. Film ni memakan biaya sebesr Rp 60 miliar. Syuting film ni dilakukan selama 45 hari. Film ni bisa menuntut dana sebesar itu dikarenakan ekslusifitas setting dan busana yg digunakan dlm proses produksi film membutuhkan dana yg besar.
The RAID 2: Berandal (2014)
5 Film Bioskop Indonesia dengan Biaya Produksi Tertinggi
Sekuel kedua garapan Gareth Evans ni tak kalah sukses dgn sekuel pertama The Raid. Sekali lagi The Raid 2 menampilkan perkelahian yg mempesona, ditambah dgn aksi kekerasan yg brutal. Hanya saja The Raid 2 mempunyai penampilan aktor dan aktris yg lebih mewah dibanding film sebelumnya, selain itu cakupan cerita The Raid 2 jg total berbeda dari sekuel pertamanya.
Jadwal produksi yg sebelumnya direncanakan selama 90 hari molor hingga 132 hari, hal ni diprediksi menyebabkabn pembengkakan biaya produksi hingga mencapai Rp 54 miliar.
Apa Artinya Cinta? (2005)
5 Film Bioskop Indonesia dengan Biaya Produksi Tertinggi
LensaTerkini - Sosok pasangan ikonik dlm film romantis remaja Indonesia adlh Nicolas Saputra dan Dian Sastro. Tetapi gelar tersebut sempat tersgeser oleh Samuel Rizal beserta Shandy Aulia. Mereka berdua bermain dlm film Effiel I'm in Love, setelah itu di tahun 2005 mereka kembali muncul di sebuah film produksi Soraya Intercine Film dgn judul Apa Artinya Cinta?.
Film ni disutradarai oleh Sunil Soraya, dgn aktor Shandy Aulia dan Samuel Rizal. Film ni menghabiskan biaya sebesar Rp 30 miliar. Salah satu penyebab tingginya biaya produksi film ni adlh sekitar 40 persen lokasi syuting film ni terletak di San Francisco, Amerika Serikat.
Baru-baru ni sebenarnya Soraya Intercine Film baru saja merilis film berjudul Tenggelamnya Kapal Vanderwijck, produser film ni meng-klaim film ni merupakan film termahal sepanjang masa Intercine Films, tetapi produser tersebut tak mengatakan nominal biaya yg habis untk memproduksi film tersebut.
Pendekar Tingkat Emas (2014)
5 Film Bioskop Indonesia dengan Biaya Produksi Tertinggi
Film yg mengangkat tema dunia persilatan ni sukses besar. Film yg dibintangi oleh Reza Rahadian ni memerlukan Rp 25 miliar untk biaya produksinya, hal itu diperlukan untk bahan properti dan alat-alat syuting yg sangat beragam dan banyak. Film yg disutradarai oleh Ifa Isfansyah ni dibintangi oleh Reza Rahadian, Eva Cellia, Tara Basro, Nicolas Saputra dan Cristine Hakim.
Dalam hal biaya, film Pendekar Tongkat Emas setara dgn biaya produksi film Di bawah Lindungan Ka'bah.

source : http://slideshare.net, http://www.lensaterkini.web.id, http://lintas.me

Komentar

Postingan populer dari blog ini