Kisah kesaktian Pangeran diponegoro asal usul Keturunan dan Sejarah Lengkap #99162

Baru baru ni pihak belanda mengembalikan beberapa benda pusaka milik pangeran diponegoro. Tokoh yg terkenal sakti pd masa penjajahan belanda ni memang memiliki beberapa alat dan benda pusaka. Yang pd masa perang diponegoro, saat beliau kalah oleh belanda, beberapa benda bersejarah tersebut di boyong ole belanda ke negeri asalnya.

bagaimana sebenarnya kisah sejarah pangeran diponegoro, berbagai mitos cerita dari mulut kemulut menggambarkan kesaktian sang pangeran.
Kisah kesaktian Pangeran diponegoro asal usul Keturunan dan Sejarah Lengkap
PANGERAN DIPONEGORO

Dor…dor…dor… terdengar letusan senjata tiga kali dari luar tembok. Ya, itu tanda perang dimulai. Sisi utara, timur dan selatan telah dikepung pasukan Kumpeni Belanda bersenjata lengkap. Laskar yg tinggal di sisi barat melakukan perlawanan keras. Korban berjatuhan dari kedua belah pihak. Di bawah pimpinan Joyomustopo dan Joyoprawiro, laskar terdesak mundur. Kekuatan jauh berbeda. Laskar wong Jowo mengandalkan keahlian bertempur menggunakan senjata tradisional tombak dan keris, Pasukan Kumpeni Belanda memakai senjata api laras panjang Kareben.

Melihat laskar Jawa terdesak, tiba-tiba seorang pria berjubah dgn sorban putih yg terlilit di kepalanya, dgn tenang matek ajian yg dimilikinya. Blar…..Sebuah pukulan jarak jauh yg dahsyat menjebol tembok barat puri yg tebalnya sekitar satu meter. Mengendarai kuda putih, dia memberi komando agar laskar yg tersisa memilih menjauh ke barat. Sebuah keputusan berat demi keselamatan laskar dan keluarganya. “Perang sesungguhnya baru saja akan dimulai” ujarnya dlm hati.

Itulah situasi pd tanggal 20 Juni 1825 di Yogyakarta saat pasukan Belanda menyerang Puri Tegalrejo. Itu adalah awal perang yg dikenal dgn nama Perang Diponegoro (1825 – 1830).
Pada masa itu Kerajaan Mataram Yogyakarta dipegang oleh Patih Danurejo bersama Para Reserse dari Pemerintahan Kolonial Belanda. Penyerangan Puri ni adalah sebagai buntut tuduhan pihak Belanda bahwa Pangeran Diponegoro akan memberontak. Itu setelah Belanda membuat jalan yg menghubungkan Yogyakarta dan Magelang melewati puri halaman rumah Beliau.
Belanda beralasan Pangeran Diponegoro memberontak sehingga mengepung kediaman beliau. Dengan kesaktiannya, Pangeran Diponegoro beserta keluarga dan pasukannya mampu menyelamatkan diri menuju barat hingga Desa Dekso di Kabupaten Kulonprogo, dan meneruskan ke arah selatan hingga tiba di Goa Selarong yg terletak lima kilometer arah barat dari Kota Bantul.
Belanda yg tak berhasil menangkap Pangeran Diponegoro akhirnya melampiaskan kemarahannya dgn membakar habis puri Pangeran….
Pangeran Diponegoro, si manusia sakti mandraguna ni memiliki nama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo, lahir di Yogyakarta tanggal 11 Nopember 1785. Berbeda dgn anak kaum bangsawan, masa kecil dihabiskannya di sebuah desa yg asri, di Desa Tegalrejo sebelah barat Keraton Mataram. Sejak kecil dia berkumpul dgn rakyat jelata dan menghayati religiusitasnya bersama para kawulo alit.
Itu sebabnya, dlm hidupnya yg penuh perjuangan Pangeran Diponegoro lebih tertarik pd kehidupan keagamaan dan kesetaraan dgn rakyat, daripada bergelimang harta, tahta dan wanita sebagaimana biasa yg terjadi di kalangan keluarga istana. Meskipun tak tinggal di Keraton, Sang Ayah mengetahui bahwa Raden Mas Ontowiryo memiliki jiwa kepemimpinan yg kokoh kuat. Apalagi dia gentur bertapa, mengolah batin sehingga hidupya jejeg dan jejer, lurus dgn garis Sangkan Paraning Dumadi.
Sang ayah, Sultan Hamengku Buwono III akhirnya memutuskan mengangkatnya sebagai raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Tapi apa tanggapan sang pangeran? “Saya menolak. Biarlah yg lain saja bopo” ujarnya dgn mimik tenang. Ya, Diponegoro menolak karena merasa bahwa ibunya bukan permaisuri dan hanya selir Sang Raja. Ibunya bernama Raden Ayu Mangkorowati, seorang puteri Bupati Pacitan.
Situasi penjajahan kolonial Belanda saat itu memang menyebalkan. Sejak tahun 1820-an kompeni Belanda sudah mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di nusantara tak terkecuali Mataram, Yogyakarta. Peraturan tata tertib dibuat oleh pemerintah Belanda yg sangat merendahkan martabat raja-raja Jawa. Para bangsawan diadu domba. Tanah-tanah kerajaan banyak yg diambil untuk perkebunan milik pengusaha-pengusaha Belanda. Rakyat yg mempergunakan jalan untuk transportasi perdagangan dibebankan pajak yg tinggi.
Kesabaran Pangeran Diponegoro untuk diam akhirnya berakhir ketika pematokan dilaksanakan Belanda pd sawah-sawah rakyat terlebih lagi melintasi kompleks pemakaman bekas leluhur para Raja Jawa. Saat itu Raja adalah Sri Sultan Hamengkubuwono V yg dinobatkan ketika dia baru berumur 3 tahun.
Pemeritahan Kasultanan saat itu tak berdaya, karena ternyata kekuasaan yg sebenarnya terselubung dan berkoloberasi dgn Pemerintahan Kolonial. Pangeran Diponegoro akhirnya menyusun rencana untuk melawan penjajahan biadab tersebut. Beliau mengajak Kyai Mojo seorang ulama Islam yg sekaligus guru spiritualnya yg jg pamannya. Kyai Mojo ni mempunyai banyak pengikut dan disegani, di antaranya Tumenggung Zees Pajang Mataram, Tumenggung Reksonegoro dan lain-lain.
Kharisma Diponegoro yg kuat menjadi daya tarik bagi para pemuda. Di antara pemoda yg siap untuk menjadi tameng dada adalah Sentot Prawirodirdjo. Sentot adalah pemuda yg pemberani. Ayahnya bernama Ronggo Prawirodirjo adalah ipar Sultan Hamengku Buwono IV. Sang Ayah Sentot ni pernah mengadakan pemberontakan melawan Belanda tapi berhasil dibunuh oleh Gubernue Jendral Daendles. Dengan kematian ayahnya, Sentot Prawirodirdjo merasa harus balas dendam.
Setelah Tegalrejo jatuh ke pihak musuh pd tanggal 20 Juni 1825 itu, Pangeran Diponegoro membangung pusat pertahanan di Gua Selarong dgn strategi perang gerilya. Belanda kewalahan karena sulit menghancurkan kekuatan kecil-kecil yg hanya sesekali datang menyerang dan setelah itu cepat menghilang. Senjata yg dipakai untuk gerilya sangat beragam mulai dari senjata perang tombak, keris, pedang, panah, “bandil” (semacam martil yg terbuat dari besi), “patrem” (senjata prajurit perempuan), hingga “candrasa” (senjata tajam yg bentuknya mirip tusuk konde) yg biasa digunakan “telik sandi” (mata-mata) perempuan.
Dua senjata keramat semasa Perang Diponegoro adalah sebuah keris dgn lekukan 21 bernama Kyai Omyang, buatan seorang empu yg hidup pd masa Kerajaan Majapahit dan pedang yg berasal dari Kerajaan Demak. Kedua senjata tersebut memiliki energi kesaktian yg hebat. Namun sayangnya, keris milik Pangeran Diponegoro justeru tak ada di Indonesia dan hingga kini masih disimpan di Belanda.

Kisah kesaktian Pangeran diponegoro asal usul Keturunan dan Sejarah Lengkap

Di kawasan gua, pangeran menempati goa sebelah barat yg disebut Goa Kakung, yg jg menjadi tempat pertapaan beliau. Sedangkan Raden Ayu Retnaningsih (selir yg paling setia menemani Pangeran setelah dua istrinya wafat) dan pengiringnya menempati Goa Putri di sebelah timur.
Di Goa putri ni ditemukan sejumlah alat rumah tangga yg terbuat dari kuningan terdiri dari tempat sirih dan “kecohan”-nya (tempat mebuang ludah), tempat “canting” (alat untuk membatik), teko “bingsing”, bokor hingga berbagai bentuk “kacip” (alat membelah pinang untuk makan sirih).
Perang Diponegoro yg oleh kalangan Belanda disebut Java Oorlog (Perang Jawa), berlangsung hingga tahun 1830. Dalam perang ini, kerugian pihak Belanda tak kurang dari 15.000 tentara serta menghabiskan dana hingga 20 juta gulden. Beberapa tokoh perlawanan dibujuk oleh Belanda sehingga mereka bersedia menghentikan peperangan. Sejak tahun 1829 perlawanan semakin berkurang, tapi masih berlanjut terus. Belanda mengumumkan akan memberi hadiah sebesar 50.000 golden kepada siapa saja yg dpt menangkap Diponegoro.
Pasukan dan kekuatan Diponegoro melemah, tapi ia tak pantang menyerah. Karena Belanda tak berhasil menangkap Pangeran Diponegoro, lalu Belanda menjalankan cara yg licik yaitu dgn cara mengundang Pangeran Diponegoro untuk berunding di Magelang tanggal 28 Maret 1830. Itulah akhir perjuangan perang Sang Avatar dari tanah Jawa. Diponegoro ditangkap dan dibuang ke Menado, kemudian dipindahkan ke Ujungpandang/Makasar.
Perang Diponegoro tercatat memakan korban luar biasa besar. Dipihak Belanda sebanyak 8.000 serdadu, 7.000 prajurit pribumi, dan 200.000 orang Jawa, sehingga mengakibatkan penyusutan penduduk Jawa pd waktu itu.
Sementara itu Sentot Prawirodirdjo berhasil dibujuk Belanda, dan meletakkan senjata pd tanggal 17 October 1829, dan dia dikirim Belanda ke Sumatra Selatan untuk melawan pembrontakan para ulama dlm perang Paderi, kemudian wafat di Bengkulu pd tanggal 17 April 1855 dlm usia 48 tahun.
Kisah kesaktian Pangeran diponegoro asal usul Keturunan dan Sejarah Lengkap
Pangeran Diponegoro meninggal dunia di benteng Rotterdam Ujungpandang, pd tanggal 8 Januari 1855 dan dimakamkan disana. Kini apabila kita berkunjung ke makam di Jalan Pangeran Diponegoro Kelurahan Melayu, Wajo, Makasar, kita akan mengelus dada. Makam pahlawan nasional ni tak terawat dan berada di antara ruko-ruko yg semakin menjamur. Bangunan ruko-ruko yg berada di jalan tersebut nyaris menutup makam tersebut. Hanya sebuah bendera merah putih yg bisa menandai adanya makam tersebut.
Perawatan makam jg tak maksimal. 3 orang pekerja yg menjaga makam ni hanya digaji Rp 15 ribu per minggu. Pemkot Makassar mengeluarkan bantuan tiap bulannya Rp 200 ribu per bulan. Bantuan inipun baru ada sejak tahun 2005.

KRONOLOGI SEJARAH PERANG DIPONEGORO

  • 16 FEBRUARI 1830, Kolonel Cleerens menemui Pangeran Diponegoro di Remo Kamal, Bagelan, Purworejo, untuk mengajak berunding di Magelang. Usul ni disetujui Pangeran.
  • 28 MARET 1830, bersama laskarnya, Pangeran Diponegoro menemui Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock. Pada pertemuan tersebut De Kock memaksa Pangeran untuk menghentikan perang. Permintaan itu ditolak Pangeran. Tetapi Belanda, melalui Kolonel Du Perron telah menyiapkan penyergapan dgn teliti. Pangeran dan seluruh laskarnya berhasil dilumpuhkan. Hari itu jg Pangeran diasingkan ke Ungaran kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang.
  • 5 APRIL 1830 dibawa ke Batavia menggunakan Kapal Pollux.
  • 11 APRIL 1830 sesampainya di Batavia, beliau ditahan di Stadhuis (sekarang Gedung Museum Fatahillah).
  • 30 APRIL 1830, Gubernur Jenderal Van den Bosch menjatuhkan hukuman pengasingan atasPangeran Diponegoro, Retnaningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng jg Nyai Sotaruno ke Manado.
  • 3 MEI 1830, rombongan Pangeran diberangkatkan dgn Kapal Pollux dan ditawan di Benteng Amsterdam. Belanda yg merasa Pangeran masih menjadi ancaman, karena di tempat ni masih bisa melakukan komunikasi dgn rakyat.
  • 1834 diasingkan secara terpisah. Pangeran bersama Retnaningsih diasingkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan di tahan di Benteng Roterdam dlm pengawasan ketat. Di benteng ini, Pangeran tak lagi bebas bergerak. Menghabiskan hari-harinya bersama Retnaningsih, Pangeran Diponegoro akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pd tanggal 8 Januari 1855. Jasad beliau disemayamkan berdampingan dgn makam Retnaningsih
SILSILAH KETURUNAN DAN ASAL USUL PANGERAN DIPONEGORO


Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pd tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yg berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo. Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwana III untuk mengangkatnya menjadi raja. Beliau menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Mempunyai 3 orang istri, yaitu: Bendara Raden Ayu Antawirya, Raden Ayu Ratnaningsih, & Raden Ayu Ratnaningrum.
Diponegoro lebih tertarik pd kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yg mendampingi Hamengkubuwana V yg baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tak disetujui Diponegoro.
Riwayat Perjuangan
Perang Diponegoro berawal ketika pihak Belanda memasang patok di tanah milik Diponegoro di desa Tegalrejo. Saat itu, beliau memang sudah muak dgn kelakuan Belanda yg tak menghargai adat istiadat setempat dan sangat mengeksploitasi rakyat dgn pembebanan pajak.
Sikap Diponegoro yg menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Atas saran Pangeran Mangkubumi, pamannya, Diponegoro menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yg bernama Goa Selarong. Saat itu, Diponegoro menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat “perang sabil” yg dikobarkan Diponegoro membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dgn pasukan Diponegoro di Goa Selarong.
Selama perang ni kerugian pihak Belanda tak kurang dari 15.000 tentara dan 20 juta gulden.
Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap Diponegoro. Bahkan sayembara pun dipergunaan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yg bisa menangkap Diponegoro. Sampai akhirnya Diponegoro ditangkap pd 1830.
Penangkapan dan pengasingan
* 16 Februari 1830 Pangeran Diponegoro dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo Kamal, Bagelen, Purworejo. Cleerens mengusulkan agar Kanjeng Pangeran dan pengikutnya berdiam dulu di Menoreh sambil menunggu kedatangan Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia.
* 28 Maret 1830 Diponegoro menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak Diponegoro agar menghentikan perang. Permintaan itu ditolak Diponegoro. Tetapi Belanda telah menyiapkan penyergapan dgn teliti. Hari itu jg Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pd 5 April.
* 11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch.
* 30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran Diponegoro, Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Diposono dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertoleksono, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruno akan dibuang ke Manado.
* 3 Mei 1830 Diponegoro dan rombongan diberangkatkan dgn kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.
* 1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.
* 8 Januari 1855 Diponegoro wafat dan dimakamkan di kampung Jawa Makassar.
MAKAM PANGERAN DIPONEGORO
Dalam perjuangannya, Pangeran Diponegoro dibantu oleh puteranya bernama Bagus Singlon / Ki Sodewo. Ki Sodewo melakukan peperangan di wilayah Kulon Progo dan Bagelen.
Ki Sodewo memiliki ibu bernama Citrowati yg meninggal dlm penyerbuan Belanda. Ki Sodewo kecil / Bagus Singlon tumbuh dlm asuhan Ki Tembi, orang kepercayaan Pangeran Diponegoro. Bagus Singlon / Raden Mas Singlon / Ki Sodewo setelah remaja menyusul ayahnya di medan pertempuran. Sampai saat ni keturunan Ki Sodewo masih tetap eksis dan salah satunya menjadi wakil Bupati di Kulon Progo bernama Drs. R. H. Mulyono.
Setidaknya Pangeran Diponegoro mempunyai 17 putra dan 5 orang putri, yg semuanya kini hidup tersebar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa, Sulawesi & Maluku

NASAB PANGERAN DIPONEGORO

  1. Brawijaya V / R Alit / Angkawijaya
  2. R Bondhan Kejawan / Lembupeteng Tarub
  3. R Depok / Ki Ageng Getas Pandowo
  4. Bagus Sunggam / Ki Ageng Selo
  5. Ki Ageng Anis (Ngenis)
  6. Ki Ageng Pemanahan / Mataram
  7. R Sutowijoyo / Panembahan Senopati
  8. Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati
  9. Sultan Agung Prabu Hanyokrokusumo
  10. Sunan Prabu Amangkurat Agung
  11. Kanjeng Susuhunan Pakubuwono I - Kartasura
  12. Sinuwun Prabu Mangkurat IV - Kartasura
  13. Pangeran Hario Mangkubumi - Hamengku Buwono I
  14. Kanjeng Sultan Hamengku Buwono II
  15. Kanjeng Sultan Hamengku Buwono III
  16. Pangeran Diponegoro
SUMBER: http://bedahauracenter.blogspot.com/2011/10/pangeran-diponegoro.html

source : http://hipwee.com, http://unik6.blogspot.com, http://imgur.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini